"Yaudh, bapak anterin," kata pak Ahmad.
"Gak usah pak, sudah malam, bapak istirahat saja," kata Rasyid merasa iba dengan pak Ahmad yang sudah tua.
"Gak apa-apa, yaudh tunggu, bapak ambil mobil dulu," kata pak Ahmad lalu segera berlari kecil mengambil mbilnya.
Didepan rumah bu Minah, Rasyid merasa sangat tersanjung, betapa keluarga pak Ahmad sangat baik. Di zaman dulu, ayah pak Ahmad menampung kakek Rasyid saat berjualan tikar pandan, sekarang mereka menerima Rasyid dengan begitu baik. Meskipun, maksud pak Ahmad sebenarnya adalah jangan sampai Rasyid bertemu dengan Yaqub sendirian, karena keluarga Yaqub memiliki spiritual yang tinggi, ia khawatir melihat ada yang berbeda dengan Rasyid. Tentu saja, ia tak akan membiarkan Rasyid menemui Yaqub sendirian atau ilmu pengasihan dan santet yang sudah 3 tahunan ini akan sia-sia, sedangkan dia dan istrinya terus membayar mahar agar tidak expired.
Bersambung....
Apakah paman Yaqub melihat sesuatu yang berbeda? Apakah Rasyid tetap tidak sadar?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H