Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Santet Sperma dari Malang Selatan [Part 2]

23 Agustus 2023   14:45 Diperbarui: 26 Agustus 2023   14:42 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yaudh, bapak anterin," kata pak Ahmad.

"Gak usah pak, sudah malam, bapak istirahat saja," kata Rasyid merasa iba dengan pak Ahmad yang sudah tua.

"Gak apa-apa, yaudh tunggu, bapak ambil mobil dulu," kata pak Ahmad lalu segera berlari kecil mengambil mbilnya.

Didepan rumah bu Minah, Rasyid merasa sangat tersanjung, betapa keluarga pak Ahmad sangat baik. Di zaman dulu, ayah pak Ahmad menampung kakek Rasyid saat berjualan tikar pandan, sekarang mereka menerima Rasyid dengan begitu baik. Meskipun, maksud pak Ahmad sebenarnya adalah jangan sampai Rasyid bertemu dengan Yaqub sendirian, karena keluarga Yaqub memiliki spiritual yang tinggi, ia khawatir melihat ada yang berbeda dengan Rasyid. Tentu saja, ia tak akan membiarkan Rasyid menemui Yaqub sendirian atau ilmu pengasihan dan santet yang sudah 3 tahunan ini akan sia-sia, sedangkan dia dan istrinya terus membayar mahar agar tidak expired.

Bersambung....

Apakah paman Yaqub melihat sesuatu yang berbeda? Apakah Rasyid tetap tidak sadar? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun