"Tentu saja, itu ide bagus untuk menikmati weekend ini,"
"heheh thanks, aku jemput kamu saja ya, biar tidak dikira berantem, serloc dung,"
"Sorry, tempat tinggalmu bukanya searah ama Embung?," tanya Alea keceplosan, ia pura-pura selama 3 tahun ini tidak mengingatnya, meskipun kenyataannya ia selalu pantau apa saja tentangnya. Lagian rumah laki-laki yang sering dipanggil "Arsyad" itu satu komplek perumahan dengan pamannya, bahkan saat Arsyad nge gym di tempat olahraga umum, ia juga disana, memandangnya dari jauh.
"Wah... kau udah tau tempat tinggalku ya?, hahaha," kata laki-laki itu yang tak bisa menahan tawanya sebab itu surprise ada cewek yang menyukainya sampai mengumpulkan detail informasi tentangnya.
"Iya si Mary pernah cerita soal tempat tinggalmu, kalau tidak keberatan aku saja yang kesana, tapi jika kamu menyukai bolak-balik aku kirim serloc,"
"Ok dengan senang hati, ini adalah pertama kali aku memperbolehkan cewek datang ke tempatku, hati-hati di jalan," WA Arsyad.
Alea kembali bersiap, karena Arsyad sudah berniat mengajaknya makan pagi, ia tidak jadi membawa kentang, lalu ia berjalan ke parkiran yang berderet 4 mobil, HRV putih, Jazz Metalik, Juke merah dan Mobilio hitam, kemudian ia menyalakan mesin juke dan memasukkan sepatu, baju ganti, minuman dan tas pribadinya. Setelah semua selesai, ia kembali ke rumah dan berpamitan dengan Nay serta Rere.
"Sukses bro...jangan bikin salah paham lagi, 3 tahun tu lama lo," kata Nay menggoda dan Rere tertawa melihat muka Alea yang memancarkan kebahagiaan.
CASAGRANDE, 05;00 WIB
      "Halo mbak, pagi-pagi kali datang, mau kerumah pakde?," tanya security yang sudah hafal dengannya.
      "Mau jemput Arsyad pak, jangan bilang pakde ya pak," kata Alea sembari memberikan tips yang sebenarnya memang ia mau kasih ke pak Atman.