Penjelasan di atas hendak menegaskan betapa teks memiliki otonominya sendiri daripada penulis yang menciptakannya. Teks mengungkapkan ketidakterbatasannya kepada individu dengan caranya. Hal itu yang membuat setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda akan kebenaran di dalam teks. Hanya melalui pemahaman yang holistik, komprehensif dan otentik dari suatu teks, paling kurang mampu menghantar kita memahami realitas dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!