Membangun Hubungan yang Positif: Pondasi dari Segalanya
Seorang guru adalah seorang pendidik, dan pendidikan itu tidak hanya fokus terhadap mata pelajaran atau akademik, tetapi juga mencakup nilai-nilai moral dan sosial.Â
Membangun hubungan yang positif dengan siswa adalah langkah pertama dan paling penting. Dalam praktiknya bisa dilakukan dengan mendengarkan mereka dibarengi empati dan tanpa menghakimi. Ingatlah bahwa setiap perilaku memiliki akar permasalahan.Â
Dalam hal ini, bisa jadi siswa tersebut memiliki masalah di rumah, tekanan sosial, atau bahkan gangguan psikologis. Sebuah lingkungan di mana siswa merasa aman dan dihargai akan membantu mengurangi perilaku agresif.Â
Coba saja Anda pikirkan tentang bagaimana perasaan Anda ketika seseorang benar-benar mendengarkan Anda. Bukankah itu membuat Anda merasa dihargai dan lebih tenang? Tentu saja ini juga bisa dirasakan oleh anak-anak.Â
Mengajarkan Keterampilan Komunikasi yang Sehat: Menjadi Teladan
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, baik itu di rumah, di tempat kerja, atau di sekolah. Mengajarkan keterampilan komunikasi yang sehat kepada siswa bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi perilaku agresif.Â
Guru dan staf sekolah harus menjadi teladan dalam menunjukkan perilaku komunikasi yang baik, tentu bukan sekadar teori, tetapi praktik nyata sehari-hari.Â
Latihan komunikasi asertif bisa diajarkan dan diberikan contoh sehingga siswa bisa menyampaikan perasaan dan kebutuhan mereka tanpa harus bersikap kasar. Misalnya, ketika seorang siswa marah, ajarkan mereka untuk mengatakan, "Saya merasa kurang tenang ketika..." daripada langsung berteriak atau menggunakan kata-kata kasar.
Mengatur Lingkungan Kelas: Aturan dan Konsistensi
Lingkungan kelas yang suportif adalah salah satu kunci dalam mengelola perilaku siswa. Aturan yang jelas tentang perilaku yang diterima dan tidak diterima harus ditetapkan dan ditegakkan secara konsisten.Â