Berikan siswa studi kasus nyata untuk dianalisis. Misalnya, dalam pelajaran ekonomi, ajarkan siswa untuk menganalisis kasus-kasus krisis keuangan global dan mencari tahu akar masalahnya serta solusinya.Â
Studi kasus ini membantu siswa melihat aplikasi nyata dari konsep yang mereka pelajari di kelas. Ini juga membantu mereka memahami bahwa teori yang mereka pelajari tidak hanya berlaku di buku teks, tetapi juga di dunia nyata.Â
Dengan menganalisis kasus nyata, siswa akan belajar untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang berbeda dan memahami implikasi praktis dari apa yang mereka pelajari.Â
Pendekatan studi kasus seperti ini sama halnya dengan latihan nyata bagi seorang atlet, yaitu mempersiapkan mereka untuk pertandingan sesungguhnya.
Bisa dicoba juga salah satu cara lain, yaitu memanfaatkan berbagai media seperti artikel, video, dan infografis. Era YouTube saat ini, membuat siswa zaman sekarang lebih tertarik pada visual dan konten multimedia, jadi gunakan ini untuk mengajarkan mereka tentang cara berpikir kritis.Â
Misalnya, gunakan video dokumenter tentang perubahan iklim untuk memicu diskusi dan analisis. Media yang beragam ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa untuk melihat informasi dari berbagai perspektif.Â
Mereka akan belajar untuk mengevaluasi sumber informasi yang berbeda, mempertimbangkan keakuratan dan kredibilitasnya, dan membuat kesimpulan yang lebih informatif.Â
Penggunaan media yang beragam seperti menyediakan berbagai alat bagi seorang tukang kayu, setiap alat memiliki fungsi khusus yang membantu dalam pekerjaan yang berbeda.
Tantangan Mengajarkan KeterampilanÂ
Critical Thinking di Sekolah
Manakala para guru diminta untuk mengasah berpikir kritis siswa, di sisi lain ada banyak tantangan yang tentu harus dihadapi. Guru seringkali dihadapkan pada kurikulum yang sangat padat dan tenggat waktu yang ketat. Menyisipkan pelajaran untuk mengasah keterampilan critical thinking dalam jadwal yang sudah penuh bisa menjadi tantangan tersendiri.Â