Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

2045, Akankah Muncul Generasi Emas atau Generasi Lemas dan Cemas?

10 Juli 2024   18:06 Diperbarui: 11 Juli 2024   15:38 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Heryunanto

Literasi digital bukan hanya tentang bagaimana menggunakan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana mengelola informasi dengan bijak.

Gen Z harus diajarkan untuk menjadi pengguna teknologi yang kritis, mampu memilah mana informasi yang benar dan mana yang salah alias hoaks. 

Kesehatan mental adalah aspek yang sering terabaikan. Padahal, tekanan yang dihadapi Gen Z sangat besar. 

Program-program yang mendukung kesehatan mental, seperti konseling dan workshop tentang manajemen stres, harus diperbanyak.

Sudah seharusnya kita menciptakan ekosistem yang mendukung kreativitas dan inovasi mereka. Peluang untuk berwirausaha, akses kepada modal, serta dukungan dari pemerintah dan swasta sangat penting.

Tentu saja semua Ini akan membantu Gen Z untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka menjadi kenyataan.

Kurikulum Kuda Gigit Besi

Sistem pendidikan kita seringkali terlalu kaku dan tidak adaptif. Kurikulum yang ada masih terlalu teoritis dan kurang aplikatif, sehingga seringkali membuat siswa merasa bosan dan tidak tertarik. Padahal, mereka punya potensi besar yang harus digali dan dikembangkan.

Kalau kita terus-terusan mengandalkan kurikulum zaman kuda gigit besi, ya jangan heran kalau nanti generasi kita malah jadi kuda lumping. 

Kita perlu melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem pendidikan kita. Kurikulum harus diperbarui secara berkala agar selalu relevan dengan perkembangan zaman. Tapi sekali lagi perubahan bukan untuk menyusahkan banyak pihak, terutama siswa, guru dan juga orang tua.

Selain itu, pendidikan karakter juga harus menjadi fokus utama agar generasi muda tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan standar moral yang selalu menjunjung tinggi etika.

Bonus Demografi Jangan Jadi Bencana Populasi 

Belakangan ini saya melihat banyak yang selalu berbicara berbusa-busa soal bonus demografi, tapi kalau hanya di bibir saja tanpa tindakan, ya nanti bonusnya cuma jadi angka di atas kertas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun