Alamat palsu ini bukan sekadar baris di KTP, tapi juga simbol dari sikap mental yang menghalalkan segala cara. Kalau alamat bisa dipalsukan, bagaimana dengan nilai? Bagaimana dengan prestasi? Apakah kelak anak-anak kita akan terbiasa dengan kebohongan sejak dini, menganggap bahwa semuanya bisa diatur asal ada uang atau koneksi?
Pepatah lama mengatakan, "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari." Jika orang tua mengajarkan anak-anaknya untuk memalsukan alamat demi masuk sekolah favorit, jangan heran jika di masa depan mereka akan memalsukan lebih banyak hal untuk mencapai tujuan mereka.
Ketika Tetangga Tiba-tiba Jadi Saudara
Masa-masa PPDB bisa dipastikan fenomena tentang keluarga yang tiba-tiba memiliki banyak saudara? "Eh, Bu, itu kok alamat kamu di sekolah bisa dekat banget sama sekolah favorit ya?" tanya seorang ibu kepada tetangganya. "Oh, itu sih alamat rumah sepupu saya yang kebetulan sedang kosong," jawab si ibu dengan senyum.
Ironisnya, sistem zonasi malah menciptakan fenomena baru: keluarga dadakan yang tiba-tiba muncul demi sebuah alamat. "Cinta dalam Zona", ironi tentang perjuangan keluarga-keluarga palsu demi mendapatkan pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka.
Pendidikan sebagai Cermin Bangsa
Kalau kita mau sedikit berpikir lebih dalam, sistem pendidikan adalah cermin dari sebuah bangsa. Ketika sistem pendidikan dipenuhi dengan kecurangan, itu menunjukkan ada yang salah dengan moralitas masyarakat kita.
Pendidikan seharusnya menjadi tempat di mana nilai-nilai kejujuran, kerja keras, meritokrasi dan integritas ditanamkan sejak dini. Namun, praktik pemalsuan data ini justru menanamkan nilai-nilai sebaliknya.
Sebagai bangsa, kita harus bertanya pada diri sendiri: apakah ini jenis pendidikan yang kita inginkan untuk anak-anak kita? Pendidikan yang penuh dengan kebohongan dan tipu muslihat? Atau kita ingin menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar adil dan jujur, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil berdasarkan kemampuan dan usaha mereka? Anak-anak yang sebenarnya punya potensi besar namun tersingkir karena mereka tidak memiliki 'alamat yang benar'? Inilah kisah-kisah yang kita dengar, nyata di sekitar kita.
Menggugat Sistem dan Manusia
Kejujuran adalah modal utama dalam pendidikan. Tanpa kejujuran, pendidikan hanyalah ilusi. Sebagaimana halnya dengan ungkapan yang satu ini: Sistem yang baik membutuhkan manusia yang baik, tapi manusia yang dikatakan baik bisa juga menghancurkan sistem yang buruk.