Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menggali Minat Bakat Anak: Petualangan Mencari Warna

24 Juni 2024   18:40 Diperbarui: 30 Juni 2024   11:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karena kita tidak punya sayap, Nak." 

Anak itu kemudian tertawa dan berkata.

"Kalau begitu, ayo kita buat sayap dari kardus!" 

Dialog ini sebenarnya mengajarkan kita bahwa dalam diri anak-anak, selalu ada kreativitas tanpa batas yang menunggu untuk dilepaskan. Terkadang, jawaban paling sederhana justru membuka pintu menuju dunia imajinasi yang tak terbatas.

Menggali Makna di Balik Minat Bakat

Menggali minat dan bakat anak bukanlah sekadar tugas, tetapi sebuah kehormatan. Kalimat ini mungkin terdengar klise, tapi di dalamnya terdapat makna yang seharusnya menjadi sebuah kebanggan. 


Menggali potensi anak adalah tentang menghargai kehidupan yang telah dipercayakan kepada kita, dan tentang menjadi saksi dari perjalanan mereka meraih bintang.

Seperti pohon yang tumbuh dengan akar yang kuat, kita harus menyediakan tanah subur yaitu, berupa cinta, dukungan, dan kebebasan untuk bereksplorasi. Ingatlah, pohon tidak tumbuh lebih cepat dengan ditarik-tarik daunnya, tetapi dengan memberinya ruang dan waktu untuk berkembang secara alami.

Menyadari Bakat yang Tersembunyi

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita sibuk mencari bakat anak dengan cara-cara yang terlalu kompleks. Padahal, seringkali bakat itu muncul dalam keseharian yang biasa. 

Anak yang suka bercerita mungkin memiliki bakat sebagai penulis atau pembicara. Anak yang gemar membantu teman-temannya bisa jadi memiliki jiwa pemimpin dan empati yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun