Pada intinya, dengan adanya tren pengabenan kremasi tidak akan memarginalisasi tradisi turun temurun. Pengabenan konvensional tingkat utama akan masih tetap dilaksanakan dan menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan penghormatan terakhir kepada keluarganya yang telah meninggal. Fenomena ngaben kremasi diakui sebagai inovasi dari adanya transformasi struktur masyarakat yang tunggal menjadi majemuk serta efesiensi dari segi ekonomi, waktu, tenaga, dan kesehatan. Ngaben kremasi menjadi hal yang positif dalam perkembangan ritual kematian dan pembakaran jenazah di Bali, ditambah dengan adanya landasan keagamaan dan kebudayaan yang kuat memperbolehkan adanya ngaben kremasi, tren ini dapat dikatakan sebagai substitusi dari seremoni yang rumit dan menjadi pilihan masyarakat dalam melaksanakan ritual kematian sesuai dengan situasi dan kondisi struktur masyarakat yang terus bertansformasi.
Penulis:
Dewa Ngakan Made Ari Putra Taman Bali
(Mahasiswa S1 Sosiologi Universitas Airlangga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H