Bagi para penggemar gim Sengoku Basara, tentu tidak asing dengan nama tokoh-tokoh samurai seperti Nobunaga Oda, Hideyoshi Toyotomi dan Ieyasu Tokugawa. Ya, gim yang terkenal melalui konsol PlayStation 2 ini memang menyajikan kisah pertarungan epik para samurai Jepang dengan latar sejarah yang nyata, yaitu pada masa Sengoku Jidai (Zaman Peperangan) di Jepang sekitar abad ke-16.
Sudah tidak terhitung banyaknya adaptasi gim, komik, novel maupun film yang bercerita tentang Zaman Peperangan Jepang. Dan kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang buku yang baru saja saya baca dengan judul Taiko. Novel yang ditulis oleh Eiji Yoshikawa ini bercerita tentang tiga sosok paling terkenal dari Zaman Peperangan dan sering dikenal dengan sebutan The Three Great Unifiers atau Tiga Pemersatu Jepang, mereka sudah saya sebutkan di atas yaitu Nobunaga, Hideyoshi dan Ieyasu. Mereka bertiga memang dikenal sebagai sosok paling penting dan berpengaruh di Zaman Peperangan. Merekalah orang-orang yang berjasa karena menyatukan Jepang dan mengakhiri masa perang saudara.
Di sekolah-sekolah Jepang, tiga tokoh tersebut selalu diabadikan dalam bentuk syair di bawah ini.
Bagaimana jika seekor burung tak mau berkicau?
Nobunaga menjawab,”Bunuh saja!”
Hideyoshi menjawab, “Buat burung itu ingin berkicau.”
Ieyasu menjawab, “Tunggu.” (Yoshikawa, 1967:14)
Dan memang, syair di atas sangat menggambarkan watak masing-masing. Nobunaga yang kejam dan tanpa ampun, tapi selalu memiliki alasan kuat, Hideyoshi yang sangat periang dengan pemikiran cerdik, dan Ieyasu dengan kesabaran yang luar biasa. Walau memiliki watak sangat berlainan, ketiganya memiliki tujuan besar yang sama, menyatukan negeri Jepang.
Hideyoshi, Anak Petani dengan Ambisi Tinggi
Meskipun secara keseluruhan buku ini membahas tentang The Three Great Unifiers, namun sosok yang paling disoroti adalah Hideyoshi Toyotomi. Ia bukanlah orang dengan garis keturunan keluarga ningrat melainkan hanya anak dari petani miskin biasa, sangat berbeda dengan Nobunaga dan Ieyasu yang merupakan anak dari keluarga samurai terpandang. Namun, sampai sekarang Hideyoshi masih dikenang oleh masyarakat Jepang sebagai tokoh yang mengantarkan Jepang ke Zaman Keemasan.