Mohon tunggu...
arip hidayat
arip hidayat Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

YIha Working Holiday Visa

8 Oktober 2015   10:28 Diperbarui: 8 Oktober 2015   10:28 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika beberapa bulan sebelum granted, ada orang Indonesia (permanent residence, namanya pa Rudi) posting di grup whv kalau dia bisa membantu anak whv buat kerja dan tinggal di awal-awal ke Darwin (bantu-bantu dikasih gaji dan sesekali saja dalam seminggu) dan nampung sementara, saya menghubunginya dan akhirnya bisa tinggal di sana. bahkan saya merubah penerbangan agar bisa datang lebih cepat ke rumahnya (tiket saya hampir 4 juta).

 

sampai di Darwin saya setiap hari membuka website Gumtree (segala Info mengenai australia ada di sini). saya nyari kerjaan terus, tiap ada list lowker saya kirim resume. trik teman-teman lainya adalah drop cv mereka ke toko-toko, awal-awal saya malu banget, tapi setelah satu kasir di salah satu toko jus mau menerima dengan antusias, saya makin pede drop ke tempat lain. hanya 5 tempat saja yang saya drop.

saya pernah melamar jadi pemetik mangga, pemiliknya pengen bertemu untuk wawancara di pasar traditional hari minggu. saya kesana dan kata dia mangga mulai penennya awal september "tapi kalau kamu mau bantu, bantu saya tiga hari dalam seminggu, ok, I'll pay you $15/hour) saya pilih; kamis, jumat, dan sabtu.

.

hari seninnya saya menerima sms dan diminta bekerja bantu-bantu acara konsulat di Indonesian Garden di Charles Darwin University, keren banget acaranya, saya pun dibayar gede. acaranya hari kamis jadi otomatis saya menolak tuh kerja di farm karena setelah dipikir jauh juga tempatnya, untuk ongkosnya saja $79 sekali jalan.

 

pas hari kamis pagi saya lihat ada lowongan jadi kitchen hand (cuci piring) di sebuah cafe, kebetulan waktu itu masih 2 orang yang baru visit listnya, segera saya kirim resume "hi Brian, I am arip from Indonesia, I am hard worker and you wont be regret if choose me, I send my resume, thanks."

jam 1 siang ketika saya sedang leha-leha tiba-tiba ada yang telpon, saya disuruh datang jam 2, si brian menyerahkan tuh telponya ke seorang wanita indonesian "kesini yah, dek, jam 2 di kota, kamu tau yah" dia ngomong cepet kaya lagi terburu-buru dan tanpa basa-basi. "waduh saya kudu buru-buru nih (saat itu jam 12.40)".

 

saya kesana untuk wawancara dengan bingungnya, Brian melihat tingkahku dong yang gak understand gitu dan mengajaku ke dapur saja lalu wanita indonesian tadi diminta mengurusku, anaknya juga yang bisa bahasa menunjukan apa pekerjaan saya dan besok ketika kerja di hari pertama sudah saya siap. sorenya saya bekerja membantu konsulat, ketemu 3 temen WHV lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun