Mohon tunggu...
arip hidayat
arip hidayat Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Work and Holiday in Australia 2015

8 Oktober 2015   03:58 Diperbarui: 8 Oktober 2015   04:29 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. meraih impian lainya.

bekerja di tempat super sibuk selama 1 bulan dan bekerja di dua tempat selama 3 minggu membuat saya mulai merasakan sakit di area kaki, ngilu di telapak kaki, kadang di pergelangan kaki. memang ada hal yang harus dikorbankan tapi saya berusaha untuk terus mencoba dan menantang diri sendiri.

kesempatan satu tahun di Australia tidak ingin saya sia-siakan, apalagi bos saya suka dan pekerjaan ini memberikan banyak tambahan ilmu yang berguna di masa depan. meski bos-bos saya bisa memberikan sponshorsip tapi  saya mencoba untuk tidak berharap lebih, saya hanya bisa menunjukan kinerja saya dan tak ingin membuat orang lain kecewa.

kenapa saya bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh, karena ada impian besar dalam diri. impian yang mana saya membuat saya berpikir harus lebih rajin dan tekun, tak ayal ketika saya bekerja suka senyum-senyum sendiri atau mau menangis karena begitu bersyukurnya atas apa yang saya dapat dan semoga kelak impian saya bisa terwujud.

setiap hari kerja di dapur dan mencuci piring membuat kulit tangan kadang mudah terkelupas, ritme kerja yang cepat dan kadang tak memperhatikan risiko kecil, jadi sudah terbiasa kalau ditangan selalu ada luka-luka kecil seperti teriris benda tajam, kuku patah, sakit di telapak tangan dan semacamnya.

cara kita bekerja sesuai dengan budaya yang diterapkan oleh si pemilik, jadi kadang tiap tempat kerja ada aturan kerjanya. di tempat kerja pertamaku itu harus selalu bersih, piring dibersihkan terlebih dahulu sebelum masuk washer mesin. tapi di tempat lain tidak masalah, masuk-masukin aja semua perlatan meski kotoran masih pada menempel. lebih bagus jika mendapatkan dapur yang tidak begitu rame tapi jam kerjanya stabil untuk tambahan kerja.

----------------------------------

beberapa kali saya share dan menulis catatan mengenai WHV, banyak yang tertarik dan mengirim pesan ke facebook. saya hanya bisa menyarankan ikuti semua prosedur yang sudah jelas bisa kita baca di web pemerintah. saya tak bisa membantu semua keluh kesah bagaimana mendapatkanya, belum kuliah, gak punya uang, atau apalah. selama kita berusaha saya yakin selalu banyak keajaiban-keajaiban yang muncul. kadang kitanya aja yang gak mau sabar dan itu terjadi sama saya juga. gak sabaran tapi saya senang sekali karena apa yang saya inginkan itu bisa saya dapatkan dan seusai yang saya harapkan selama berdoa sebelum ke Australia ini.

saya juga bersyukur sekali bisa merasakan traveling ke luar negri selama kuliah, bisa banyak belajar dari sana. bertemua dengan komunitas Backpacker Dunia, dimana saya bisa menggali ilmu lainya.

perjalanan membuat saya ingin terus menignkatkan kemampuan dan antusiasme serta kepercayaan diri semakin menggelora.

-------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun