Setiap Negara memiliki kebudayaan yang sangat kental dengan sejarah mereka tersendiri, pada setiap wilayah ada ciri khas tersendiri untuk setiap penduduk dalam melakukan segalanya. Memasak dengan resep tersendiri, aksesoris yang menunjukan kemenonjolannya jika dipakai menandakan mereka berasal dari wilayah tersebut, adat dan istiadat, hingga berbagai kultur dan budaya yang masih banyak lagi untuk menandakan bahwa hal tersebut berasal dari wilayahnya.
Dari bagian-bagian tersebut lahirlah berbagai hal alamiah karena mereka telah hidup dengan lingkungan akan kebudayaannya tersebut. Hal-hal alamiah tersebut meliputi cara mereka berpikir, cara mereka bersikap, cara mereka berprinsip, hingga cara mereka berinteraksi. Mereka memiliki cara tersendiri untuk melakukan interakasi yang baik.
Kegiatan betinteraksi ini selalu dikaitkan dengan komunikasi mereka tersendiri. Komunikasi yang mereka lakukan berasal dari bagimana system komunikasi dari budaya mereka, membentuk cara mereka berinteraksi dengan seseorang.
Jika di wilayah Indonesia ada suku batak dari Kota Medan yang memiliki cara berinteraksi dengan keras dan lantang, ada suku jawa dan sunda dari Pulau Jawa yang memiliki cara berinteraksi dengan lembut, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut pastinya berasal dari budaya mereka, tanpa disadari lingkungan membentuk system komunikasi kepada mereka hingga hal terebut membentuk menjadi ciri khas mereka dalam berkomunikasi di kehidupan bermasyarakat. Selain Indonesia adapula wilayah lain dari luar Negeri yang memiliki cara komunikasi tersendiri.
Seperti orang tionghoa sebutan akrab dari bangsa Indonesia untuk orang-orang tiongkok yang melakukan perniagaan di Negara Indonesia. Orang tionghoa memiliki komunikasi tersendiri untuk membentuk suatu hubungan baik khususnya terhadap pembeli pribumi. Hubungan ini yang mampu meningkatkan penjualan mereka.
Tanpa disadari orang Tionghoa memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, hal itu mampu menunjang peningkatan penjualan mereka. Lantas apa yang membuat orang Tionghoa mampu dengan handal menciptakan hubungan baik dengan konsumen ? bagaiman system komunikasi mereka sehingga orang dengan mudah mendatangi terus padausaha yang mereka buat ? Apakah budaya mereka mempengaruhi bagaimana cara mereka berkomunikasi ?
Bangsa Tionghoa memiliki kepandaian dalam berdagang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang-orang tionghoa yang membuka gerai pada setiap wilayah dan mereka menyebar di Indonesia, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kebanyakan gerai yang mereka dirikan selalu saja memiliki pelanggan yang setia kepada mereka, dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Aufi Ramadhani Pasha pada blog cermati.com
Orang tionghoa selalu memiliki jiwa akan kerja keras yang besar, hal tersebut dibuktikan dalam cara mereka ingin terus berkembang dan bereskplorasi terhadap apa yang mereka jual. Mereka memiliki target dan kemampuan berfikir mengenai “Bagaimana mereka dapat menghasilkan uang dengan uang yang saat ini mereka miliki” hal itu membuat mereka menambah barang yang menurut mereka dapat memenuhi kebutuhan pembeli, terutama pembeli Indonesia,
dengan demikian mereka dapat memiliki pelanggan yang setia, selain itu ada juga beberapa hal yang selalu mereka pegang dalam prinsip mereka seperti bekerja dengan sepenuh hati, berupaya hidup hemat, berani mengambil resiko, dan belajar lebih dalam mengenai manajemen.
Selain itu, orang Tionghoa juga memiliki kepandaian dalam berkomunikasi, Komunikasi tersebut sudah diajarkan sejak dini untuk membekali mereka kedepannya guna membangun usaha. Dalam komunikasi, Tionghoa memiliki budaya berbicara dengan penuh kasih, hal itu di tandakan dengan cara mereka berkomunikasi dengan tujuan memahami kebutuhan lawan bicara.
Hal tersebut menjadi salah satu tips suksesnya orang Tionghoa dalam menjalankan usaha maupun gerai yang mereka miliki. Sudah menjadi budaya bagi mereka untuk melakukan cara komunikasi tersebut. Hingga tanpa disadari hasil dari kebudayaan tersebut mejadi sebuah system yang membentuk mereka dalam berkomunikasi menghadapi pelanggan.
Cara orang Tionghoa berkomunikasi sudah masuk dalam Sistem Sosial Parson pada bagian seperti Adaption, yaitu system yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memahami lingkungan itu dengan sesuatu seperti apa yang dibutuhkan. Goal attainment atau pencapaian tujuan yang memfokuskan terhadap tujuan yang ingin diperoleh.
Dan juga bagian Integration dan Latency yaitu system yang megatur antar hubungan dan memelihara bahkan memperbaiki hubungannya. Seluruh system social parson ada pada bagaimana cara orang Tionghoa berkomunikasi, hal tersebut dibuktikan dengan pelanggan setia yang selalu membeli produk mereka.
Dengan demikian, cara orang Tionghoa berkomunikasi dan menghadapi pelanggan nyantanya tidak lepas dari budaya mereka tersendiri, hal tersebut membentuk system komunikasi yang berasal dari budayanya. Dari suatu system tersebut melahirkan berbagai tujuan-tujuan dan pencapaian yang baik.
Tidak dlupa dengan pola komunikasi mereka, dan apasaja yang mereka lakukan saaat berkomunikasi mampu membuat pelanggan setia bertambahan, serta cara mereka memhami kebutuhan menjadikan gerai atau usaha perdagagan yang mereka miliki selalu bertumbuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H