Selain itu, orang Tionghoa juga memiliki kepandaian dalam berkomunikasi, Komunikasi tersebut sudah diajarkan sejak dini untuk membekali mereka kedepannya guna membangun usaha. Dalam komunikasi, Tionghoa memiliki budaya berbicara dengan penuh kasih, hal itu di tandakan dengan cara mereka berkomunikasi dengan tujuan memahami kebutuhan lawan bicara.Â
Hal tersebut menjadi salah satu tips suksesnya orang Tionghoa dalam menjalankan usaha maupun gerai yang mereka miliki. Sudah menjadi budaya bagi mereka untuk melakukan cara komunikasi tersebut. Hingga tanpa disadari hasil dari kebudayaan tersebut mejadi sebuah system yang membentuk mereka dalam berkomunikasi menghadapi pelanggan.Â
Cara orang Tionghoa berkomunikasi sudah masuk dalam Sistem Sosial Parson pada bagian seperti Adaption, yaitu system yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memahami lingkungan itu dengan sesuatu seperti apa yang dibutuhkan. Goal attainment atau pencapaian tujuan yang memfokuskan terhadap tujuan yang ingin diperoleh.Â
Dan juga bagian Integration dan Latency yaitu system yang megatur antar hubungan dan memelihara bahkan memperbaiki hubungannya. Seluruh system social parson ada pada bagaimana cara orang Tionghoa berkomunikasi, hal tersebut dibuktikan dengan pelanggan setia yang selalu membeli produk mereka.
Dengan demikian, cara orang Tionghoa berkomunikasi dan menghadapi pelanggan nyantanya tidak lepas dari budaya mereka tersendiri, hal tersebut membentuk system komunikasi yang berasal dari budayanya. Dari suatu system tersebut melahirkan berbagai tujuan-tujuan dan pencapaian yang baik.
Tidak dlupa dengan pola komunikasi mereka, dan apasaja yang mereka lakukan saaat berkomunikasi mampu membuat pelanggan setia bertambahan, serta cara mereka memhami kebutuhan menjadikan gerai atau usaha perdagagan yang mereka miliki selalu bertumbuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H