Karena pada dasarnya manusia memiliki watak dan kecenderungan berperilaku lalu merespon pada situasi tertentu. Hanya saja hal tersebut tidak dapat dipastikan kapan akan mencuat atau bahkan akan menghilang sama sekali.
Berbagai label yang ada hingga hari ini memicu perilaku masyarakat itu sendiri. Uniknya manusia selalu mencari cara agar nampak berbeda dengan manusia lainnya.Â
Dengan menciptakan tren, mengkategorisasikan sesuatu. Hal tersebut menawarkan suatu kepuasan tersendiri misalnya untuk orang awam seperti penulis.
Tapi yang baik dari segala fenomena yang terjadi termasuk labeling adalah manusia menjadi semakin mengerti interaksi apa  yang terjadi antar sesamanya.
Kenilihilan dari labeling menyebabkan manusia yang seragam dan tidak memiliki perbedaan satu sama lain. Sebaliknya adanya labeling menyebabkan keberagaman manusia atas hasil interaksi antar manusia.
Labeling biasanya dilakukan  ketika seseorang atau suatu kelompok menemukan perbedaan yang dirasa cukup berpengaruh di suatu lingkungan.
Dengan persetujuan antar sesama labeling menjadi suatu hal yang biasa bahkan layak untuk dilakukan, terlepas dari efek yang dihasilkan daripada aktivitas itu sendiri.
Sebagai pembaca yang berbudaya aktivitas semacam ini baiknya segera dihentikan. Bagaimana dengan pola hidup anak dan cucu kita apabila hal ini terus berlanjut.
Dengan memahami bahwa setiap masing-masing individu pasti memiliki keunikkannya tersendiri adalah hal yang cukup. Hal itu untuk menandai bahwa kita adalah masyarakat yang mengenal keberagaman tanpa menyudutkan individu atau suatu kelompok tertentu.
Diliar itu semua banyak hal yang dapat kita lakukan. Misalnya berinvestasi, mengejar karir, mewujudkan cita-cita baik itu cita-cita individu ataupun cita-cita kelompok.
Banyak hal yang dapat kita petik dari mengesampingkan perbedaan. Salah satunya adalah kita menjadi mengetahui bahwa peristiwa yang terjadi tidak hanya satu yang terjadi, melainkan banyak peristiwa terjadi sehingga menimbulkan keberagaman.