Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Rutinitasmu Menjemukkan?

9 Januari 2023   10:55 Diperbarui: 9 Januari 2023   11:04 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

"Apa kau mengenal makanan yang kau makan?"

"Kuharap aku mengenal makanan yang kumakan"

"Apa kau memperdulikan nutrisi?"

Baca juga: Mempelajari Apa

"Terkadang aku memperdulikannya, terkadang juga tidak"

"Apa kau mempertahankan berat tubuhmu?"

"Tubuh sehat lebih baik daripada tubuh indah?"

"Bukannya hal itu relevan?"

Baca juga: Biaya Berobat Mahal

"Maksudmu ketika seseorang memiliki tubuh indah maka tubuhnya sehat?"

Baca juga: Kematian Dua Kali

"Kurasa keduanya memang hal yang berbeda sama sekali"

"Apa kau pernah berkhayal?"

"Mengenai apa?"

"Apa saja"

"Seketika aku berfikir, memangnya siapa yang bisa mengatur khayalan?"

"Seperti membayangkan dengan terbayang, menurutmu sama?"

"Lalu mengapa dibedakan?"

"Maksudmu terjadi pemetaan?"

"Antara membayangkan dan terbayangkan?"

"Seperti bahasa indonesia yang terabaikan"

"Maksudmu mengenai ejaan yang disempurnakan?"

"Pentingnya di bagian mananya?"

"Ketika percakapan misalnya"

"Selain percakapan, kapan lagi hal itu digunakan?"

"Barangkali, acara formal?"

"Menurutmu orang-orang yang berada pada acara formal adalah orang-orang yang benar-benar penting?"

"Lalu orang-orang yang berada pada acara non-formal, tidak penting begitu?"

"Kurasa obrolan ini memang tidak dapat ditemukan titik terangnya"

"Mungkin saja orang-orang yang berada di acara formal menganggap bahwa mereka berada di acara non-formal"

"Apa rutinitasmu menjemukkan?"

"Seperti tidak ada hal lain yang layak untuk diperbincangkan?"

"Kau pernah melihat gerhana?"

"Aku tidak mengetahui hal yang baru saja kau sebutkan"

"Aku juga tidak mengetahui apa yang baru saja kusebutkan"

"Setidaknya aku menunjukkan ketertarikan dan kau patahkan begitu saja"

"Karena pembiasan?"

"Maksudmu pensil patah ketika dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air?"

"Kau bisa menjelaskannya?"

"Aku berharap bisa menjelaskannya"

"Akan tetapi?"

"Aku ragu apa ini benar"

"Mengapa ragu?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun