Saat ini penggunaan frasa jenis kelamin aka gender atau bisa dikatakan hanya berbeda penyebutan menurut saya. Ah, kamu selalu saja berbelit-belit protes temanku keras-keras.Â
Ya, bolehlah saudara (dibaca :Â nda'isah)Â tapi sebentar saya lanjutkan terlebih dahulu yang sebelumnya dalam ingatanku. Disini jenis kelamin adalah sesuatu yang menjadi kodrat manusia.Â
Misalnya penjurusan atau konsentrasi pada fase penjurusan. Tentunya memiliki buntut pada tahun ke tahun yang akan datang yaitu prospek dan arus jenjang.
Kita bisa melihat soal pengarus-utamaan gender atau jenis kelamin ini yang saya maksud dengan pengarus-utamaan gender adalah dalam konteks tertentu kita pasti akan melihat semacam arus yang menandakan gerak dalam aliran tersebut.Â
Bukan berarti saya pro patriarki dan suka menindas perempuan, hanya kadang-kadang saja. Misalnya saat saya suruh untuk membuat kopi dan memeluk saya sewaktu malam sedang dingin yang tidak wajar.Â
Baca :Â Pinangan Adipati
Dalam sehari ada waktu-waktu tertentu yang setiap individu memiliki jam-jam yang bervariasi, jika dilihat dari siklus rentang usia 1-11 tahun akan meiliki jam yang berbeda dengan 12-18 tahun lalu pada rentang usia 19-28 tahun dan seterusnya. Juga melihat kondisi geografisnya dan apa yang menjadi pekerjaannya.Â
Hal tersebut saling mempengaruhi dan hal ini akan menjadi benang merah dengan prioritas individu atau masyarakat akan menjadi patrialis dan kapan menjadi non-patrialis tergantung situasi dan kondisi (dibaca:siklus) dari belakang meja warung kopi menjanjikan.
"Ah, itu hanya bualan" Sahut kawanku yang sedang memainkan rokoknya.
Belum selesai dari peradaban yang mana ini kita melihat gender kalau dari saya sendiri hanya berpaku pada orientasi kelamin.Â