Mohon tunggu...
Ario Seno
Ario Seno Mohon Tunggu... Ilmuwan - Researcher; Writer

Seorang peneliti yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Secuil RTH di Kota Jakarta

13 Agustus 2024   13:39 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:56 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi kali-kali yang melintasi Jakarta hampir semuanya melintasi bahkan berhulu di wilayah Bogor yang memang biangnya hujan. Di samping itu laju pertumbuhan pemukiman di Jakarta sangat pesat sekali. 

Masih beruntung di tempatku sekarang ada tempat berpijak/melangkah. Di tempat lain antara tepi sungai dengan tembok rumah bisa hanya berjarak sejengkal saja! Inilah yang mengurangi daerah resapan di wilayah Kota Jakarta secara drastis sehingga jadi langganan banjir kala musim hujan. Harapannya keberadaan RTH akan mengembalikan daerah-daerah resapan yang hilang. 

Yang kedua karena sungai merupakan hal yang iconic di Jakarta sehingga perlu dilestarikan. Kalau membaca sejarah Jakarta, akan didapat informasi bahwa kali-kali yang mengaliri wilayah Jakarta bukan sekedar biang banjir saja tetapi berperan vital dalam menghidupi masyarakatnya, baik sebagai sarana transportasi, rekreasi, bahkan tempat mencuci baju. 

Dulu saat baru-barunya pengoperasian bus Transjakarta (Busway) sempat ada wacana mengoperasikan Waterway. Meskipun nyatanya tak terealisasi hingga kini namun patut diapresiasi sebagai upaya bagus dalam menghidupkan kembali budaya sungai di Jakarta. Tapi setidaknya bisa dibangun RTH-RTH di tepi kali (bantaran kali) sebagai rintisan. 

Yang ketiga dan terpenting, kali dapat (kembali) menjadi aset perekonomian Kota Jakarta sebagaimana dahulu. Soal sampah/polusi, logikanya begini saja: orang mudah membuang sampah ke tanah kosong tapi akan berpikir ribuan kali membuang sampah ke rumah orang lain. Artinya saat ini mungkin tak banyak warga Jakarta yang merasa memiliki kali. Tapi dengan program revitalisasi mereka bisa saja berubah pikiran. Maka pembangunan RTH-RTH juga menjadi upaya revitalisasi kali-kali di Jakarta.

Aku masih terduduk di tepian kali. Memandangi aliran kali yang perlahan namun pasti sambil menyeduh kopi panas, dan berpikir kapan semua yang kupikirkan tadi bisa terealisasi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun