Saya berharap Likupang menguat dengan branding wellness destination sekaligus sustainable marine tourism. Maka dari itu, penyediaan paket-paket wisata, termasuk wisata minat khusus patut menjadi perhatian. Wisata minat khusus melalui olahraga misalnya dibagi menjadi 3, yakni via darat (trekking ke hutan/bukit dan bersepeda), via laut (diving, renang, dan memancing), via udara (paralayang). Wisata berbasis olahraga sangat mendukung konsep wellness tourism. Fisik bugar, psikis senantiasa terjaga.
Olahraga merupakan sarana yang tepat untuk melepas penat sekaligus healing. Kegalauan kita seketika hilang ketika menyaksikan keindahan terumbu karang. Rasa penat mendadak sirna ketika berkesempatan trekking menjelajah hutan sembari mendengarkan kicau burung-burung di kejauhan. Kesedihan menjadi pudar, adrenalin terpacu ketika terbang menggunakan paralayang.
Tahun lalu eksplorasi wisata melalui perhelatan Likupang Duathlon disambut positif oleh masyarakat. Likupang Duathlon merupakan konsep olahraga bersepeda dengan jarak tempuh 46 kilometer dipadukan dengan berlari sejauh 3 kilometer. Selain itu, event berskala internasional yang berhasil dilaksanakan untuk memperkenalkan Likupang kepada dunia di antaranya The Likupang International Underwater Photo Competition dan Paralayang Trip of Indonesia 2021. Perhelatan seperti ini sangatlah bisa mendongkrak branding Likupang-North Sulawesi sebagai wellness destination and tourism. Bukankah begitu?
Lelah setelah beraktivitas dan berolahraga, saatnya menikmati kuliner khas Likupang yang menggoyang lidah. Makanan serba-seafood disajikan sembari menikmati deburan ombak di tepi pantai.
Jika berkesempatan ke Likupang, kuliner yang sangat ingin saya coba yakni Lalampa, ketan yang digulung daun pisang dan berisi ikan cakalang. Selain itu saya ingin menikmati bubur tinutuan dipadankan dengan cakalang fufu. Tak lupa menu penutup berupa panada, pisang goroho, plus sambal roa. Ahhhhhhh membayangkannya saja sudah membuat lidah saya meronta, apalagi mencicipinya langsung di Likupang.
Demi mendukung Destinasi Superprioritas Likupang, pemerintah siap mengembangkan ratusan homestay di desa-desa wisata. Dengan berkunjung ke desa wisata, kita bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat, melihat budaya, serta  membeli produk UMKM yang ditawarkan. Aih, ingin sekali  saya mencoba tenun Koffo dan menikmati seni pertunjukan Lesung Mahatus.