Mohon tunggu...
Arinta Setia Sari
Arinta Setia Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan Beauty Reviewer

Lifestyle blogger dan beauty reviewer. Pemenang Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) Kemenpar 2019 kategori blogger. Blognya di arintastory.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyemai Harapan untuk Likupang melalui Branding Wellness Destination dan Sustainable Marine Tourism

23 Februari 2022   22:56 Diperbarui: 23 Februari 2022   22:58 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni Pertunjukan Lesung Mahatus. Foto: Ronny Adolof Buol

Likupang tak kalah indah dengan Bali. Likupang digadang-gadang sebagai Bali Baru. Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menisbatkan Likupang menjadi bagian dari Destinasi Superprioritas bersama 4 destinasi lainnya yaitu Borobudur, Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. Likupang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 84 tahun 2019.

Pantai Pasir Putih di Likupang. Foto: Kemenparekraf
Pantai Pasir Putih di Likupang. Foto: Kemenparekraf

Likupang terletak di Sulawesi Utara, tepatnya di Minahasa Utara, dan berjarak 48 km dari Kota Manado. Hamparan pasir putih yang memikat sejauh mata memandang, hutan yang masih terjaga kelestariannya, perbukitan yang memanjakan perjalanan, kuliner yang menggoyang lidah, apapun itu keelokan yang kita cari bisa ditemukan di Likupang.

Dengan pengelolaan yang baik, surga ini mampu menjadi wisata kelas dunia, mempromosikan Wonderful Indonesia. DSP Likupang bahkan sangat besar potensinya untuk menjadi destinasi wisata primadona dengan branding "Wellness Destination and Marine Tourism."

Kenapa Wellness destination and sustainable marine tourism? 

Sudah 2 tahun lebih Indonesia terdampak pandemi. Pandemi selain berdampak pada kondisi fisik, juga mengikis psikis. Bahkan memicu tanda-tanda kelelahan mental hingga depresi. Menurut data UNICEF secara global, 1 dari 7 anak mengalami dampak akibat karantina dan terhentinya proses belajar mengajar di kelas. Para pelajar mengalami kelelahan karena aktivitas belajar daring. Adapun anak muda dan para orangtua mengalami kecemasan dan ketakutan akibat ketidakpastian masa depan.

All we need is healing. Riset dari The American Psychological Association, mereka yang terbiasa bepergian lebih mampu menangani stres. Kesempatan bertemu dengan orang-orang, budaya, dan hal-hal baru bisa didapat dengan melakukan perjalanan dan berinteraksi.

Riset Momodo (situs penyedia informasi hotel dan tiket pesawat) menyebutkan bahwa bepergian ke suatu destinasi merupakan aktivitas yang membuat seseorang bahagia, lebih percaya diri, dan toleran terhadap orang lain. Dalam riset tersebut, 76% peserta survei memiliki pandangan yang jauh lebih positif mengenai manusia, budaya, dan keanekaragaman dari tempat yang dikunjungi. Dari sini saya bisa simpulkan mengapa Elizabeth Gilbert menemukan harapan dan berhasil bangkit dari depresi setelah melakukan perjalanan dan bertemu dengan orang-orang baru di tempat yang pernah dikunjunginya.

Kembali ke Likupang. Kita akan dibuat takjub dan terpesona dengan keindahan pantai Pulisan, pantai Paal, pulau Gangga, pulau Lihaga, ekowisata Bahoi, dan spot wisata menarik lainnya. Laut biru sepanjang mata memandang, pantainya masih bersih. Panorama bawah lautnya sangat eksotis, memanjakan mata para pecinta diving.

kawasan ekowisata Bahoi terkenal akan keindahan terumbu karang dan mangrove yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat. Konsep keberlanjutan, ramah lingkungan, dan kelestarian ekosistem di kawasan tersebut dipertahankan masyarakat. Misalnya tidak menggunakan bom ikan yang merusak terumbu karang. Setiap tahun terdapat aksi tanam mangrove.

Berdasarkan keindahan panorama di bibir pantai, eksotisme bawah laut, serta ekosistem yang dijaga kelestariannya oleh masyarakat lokal, maka sangatlah layak Likupang dikenal sebagai Sustainable Marine Tourism atau Wisata Bahari Berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun