Mohon tunggu...
Arini Rachmatika
Arini Rachmatika Mohon Tunggu... Ilustrator - heuheu

i write

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Spaneng

23 Februari 2018   07:49 Diperbarui: 25 Februari 2018   23:11 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.agelessonline.net/wp-content/uploads/2014/10/Priority-queue.jpg

Ketika kucari barcode bungkus peniti tadi, terasa olehku sebuah toelan di punggung, tidak begitu kuindahkan, sebab, kepada bapak bembeli aku ingin mengapresiasi---yang beliau beli hanya peniti. Sebuah toelan, yang membuat geli nan meresahkan mendarat kembali di punggungku. Dengan pak kumis aku selesai urusan. Kutoleh ada apa gerangan, dan... dia. Bu tua tadi.

Serta merta aku merasakan kehadirannya lagi.

"Mbak-mbak," dia bersuara, tapi matanya kosong. Rambutnya kelabu, bibirnya kering, bajunya ohcompang-camping.

"Ya bu, ada yang bisa saya bantu?" Aku penasaran.

"Beli teh kotak."

"Apa?"

"Beli teh kotak, bukan yang botol. Ini uangnya." Disodorkannya aku uang sejumlah 4500 rupiah. Kembar dua ribuan kucel dan sekoin 500-an pesing.

Di antara pergulatan kantuk dan lapar, di sela antrian manusia berduit yang mengular, seorang eyang sekonyong-konyong ingin teh kotak tanpa mengantri, tanpa mengambilnya sendiri?

Aku pingsan. Kantuk dan lapar menerbangkanku ke awang-awang.

_

Spaneng (bahasa jawa) artinya bisa pusing, ruwet, ribet, tegang, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun