Tentang Kolonel Untung sendiri, ia adalah komandan pengawal presiden yang sudah lama berada dalam pembinaan Syam Kamaruzzaman, Ketua Khusus Biro PKI. Hal ini membuat rencana daulat gubahan Soekarno mudah sekali bocor.
Analisis sejumlah pakar terhadap Mahmillub dan sejumlah buku catatan pengalaman para pelaku, hampir bisa diyakini bahwa Soekarno, Soeharto, Kolonel Untung, DN Aidit, dan juga Omar Dhani mengenai penculikan direncanakan bukan untuk pembantaian, namun untuk pendaulatan.
Jika analisis itu benar, maka wajar kalau Soeharto membiarkan gerakan daulat tersebut. Sebab itu merupakan keputusan politik presiden yang tidak bisa dihalangi olehnya. Lagipula rencana Soekarno itu tidak merugikan Soeharto.
Bahkan, DN Aidit kemungkinan juga mengerti Gestapu sebagai pendaulatan pemimpin Angkatan Darat. Sebab Aidit dan PKI berharap pemimpin AD setelah Ahmad Yani bisa lebih bisa dikendalikan oleh Soekarno. Dengan demikian, AD bisa membantu dan mendukung gagasan Nasakom dan bersahabat dengan PKI.
Namun bagaimana rencana pendaulatan gagasan Soekarno yang didukung Biro Khusus PKI itu bisa berubah menjadi pembantaian para jenderal?
Artikel ini ditulis berdasarkan wawancara dan penelitian khusus yang dilakukan oleh Salim Said dalam buku "Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI