Di samping sendang terdapat sumur yang dipercayai bisa membuat awet muda, sama seperti sendang di sampingnya sumur ini juga tidak pernah kekeringan.Â
Beberapa peserta Jogja Heritage Green Tour mencoba mencuci muka dengan air sumur ini dan saya sendiri sempat mencoba air sumur ini yang diambil menggunakan gayung dengan memercikkan airnya ke wajah saya untuk menyegarkan wajah disore hari yang cerah itu. Kalau beneran bisa bikin awet muda ya bonus aja sih hihihi.
Kami pun melanjutkan perjalanan lagi ke arah barat Masjid Kotagede melewati jalan setapak di antara rumah-rumah dan sempat berhenti sejenak. Mas Santos menjelaskan lagi perihal dinding belakang komplek Masjid Kotagede yang sekilas mirip pada bangunan Taman Sari.Â
Dinding-dinding tersebut dibuat dari material lokal yang didapatkan dari daerah Yogyakarta bernama Gamping. Check point berikutnya adalah Langgar Dhuwur, kami melintasi gang-gang kecil di antara pemukiman Kotagede yang cukup padat.Â
Langgar Dhuwur sendiri saat ini  sudah menjadi salah satu cagar budaya di kota Yogyakarta dan memiliki design arsitektur tradisional Jawa.
Langgar ini dibangun di atas supaya tidak mengganggu orang yang beraktifitas di bawahnya dan untuk saat ini sudah tidak memungkinkan digunakan mengingat kayu bangunan Langgar sudah lapuk.
Perjalanan dilanjutkan dan kembali kami menyusuri gang kecil bak labirin namun tetap menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan karena seru sekali rasanya seperti berpetualang.Â
Kami juga sempat melewati salah satu rumah yang ternyata merupakan rumah pengrajin perak. Kami bisa melihat sejenak salah satu proses pembuatan perak di situ dan kembali melanjutkan perjalanan.Â
Tak jauh dari sana kami berhenti dan mas Santos kembali menjelaskan jika tempat berdiri kami saat ini adalah ledhoknya Kotagede dan ternyata di bawah jalanan yang kami lalui tadi terdapat saluran air dan bermuara di ledhok.
Kemudian kami berjalan ke arah timur di mana jalannya sedikit menanjak untuk menuju ke check point terakhir. Oh iya di ujung jalan kami menyempatkan untuk berfoto bersama hihihi.
Menjelang berbuka puasa kami pun melanjutkan kembali perjalanan dan kali ini kami berhenti di tempat yang saat ini sedang viral-viralnya yakni Between Two Gates atau yang sering disebut Lawang Pethuk.Â