- menggunakan buah-buah busuk [BS] kemudian diberikan pijer sehingga lebih kenyal dan tidak kentara bedanya dengan buah segar.
- mereka menggunakan air bekas cucian beras sebagai pencampur air kelapa sehingga harga es kelapa yang mereka jual dapat dipatok dengan harga yang lebih murah.
- mereka mencampurkan antara daging buah kelapa yang masih muda dengan daging buah kelapa yang tua sehingga daging buah kelapa yang didapatkan lebih banyak dan dapat menekan biaya produksi es kelapa atau es teler.
Fakta ini mengingatkan kita bahwa mengkonsumsi buah atau sari buah kelapa tidaklah menjadi jaminan bahwa tubuh kita akan menjadi sehat. Tidak teliti, bisa-bisa kita justru terkecoh dalam membeli dan akhirnya mengkonsumsi buah yang rasanya segar dan enak tetapi sarat dengan zat-zat kimia berbahaya yang justru membuat pertahanan tubuh kita bobol sehingga rentan terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Budaya hidup yang ingin segala sesuatunya instan dan praktis membuat kita lebih memilih untuk membeli olahan buah yang siap saji seperti sop buah, es kelapa, es buah, atau es teller.
Meski demikian, tidak semua nata de coco mengandung zat-zat berbahaya, untuk itu kita harus jeli dalam memilih nata de coco. Berikut tips memilih nata de coco yang bebas pengawet :
- Pilihlah nata de coconya berwarna broken white [putih agak kekuning-kuningan]. Nata de coco yang berwarna putih justru merupakan tanda menggunakan Hidrogen Peroksida [H2O2].
- Nata de coco yang tidak menggunakan boraks adalah nata de coco yang kenyal dan ketika ditekan, maka dia tidak membalik normal dengan segera. Nata de coco yang mengandung boraks ketika di tekan dia akan membalik ke posisi awal dengan segera [jadi dia tak hanya kenyal tetapi juga tegang/kaku].
Ramadhan sudah di depan mata, berbuka puasa seolah tak lengkap tanpa menu es buah, es kelapa, sop buah, atau nata de coco bukan? Saatnya menjadi pribadi yang menyiapkan menu buka puasa hasil olahan sendiri. Marilah mulai membiasakan diri untuk mengolah makanan sendiri sehingga kita lebih tahu pasti bagaimana kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga kita.
Sumber : acara reportase investigasi 14 dan 15 Juli 2012 dan informasi di sini dan di sana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI