Beberapa ahli berpendapat bahwa Bahasa merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, sedangkan para ahli lain berpendapat adanya pengaruh faktor baik eksternal maupun internal terhadap kemampuan bahasa.
Teori Navitis
Teori Navitis ini berpandangan bahwa ada unsur keterkaitan yang erat antara faktor biologis dengan perkembangan bahasa. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan bahasa merupakan kemampuan bawaan sejak lahir. Selanjutnya belajar bahasa tidak dipengaruhi oleh intelegensi maupun pengalaman individu. Menurut aliran Navitis ini, terdapat peran evolusi biologis dalam membentuk individu untuk menjadi makhluk linguistik. Sejalan dengan pertumbuhan fisik dan mental anak perkembangan bahasa menjadi lebih baik dan meningkatPara ahli Navitis berpendapat bahwa kemampuan berbahasa sifatnya sangat natural , sebagaimana halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh kematangan otak.Selain itu, alasan mereka adalah beberapa bagian neurologi tertentu dari otak manusia memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa sehingga kerusakan pada bagian tersebut menyebabkan hambatan bahasa.
Para ahli Navitis juga meyakini bahwa anak-anak menginternalisasi aturan tata bahasa sehingga mereka dapat menyusun berbagai macam kalimat tanpa latihan, penguatan, maupun meniru bahasa orang dewasa. Selanjutnya, teori ini mengemukakan bahwa untuk mendeteksi kategori bahasa tertentu, seperti fonologi, sintaksis, dan semantik. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan bahasa merupakan kemampuan bawaan sejal lahir, ini juga didukung oleh Lenneberg, yang mengemukakan bahwa kemampuan bahasa adalah kemampuan yang dimiliki seseorang berdasarkan pengetahuan awal yang diperoleh secara biologis.
Sebagaimana dikemukakan oleh Chomsky, bahwa hanya manusia yang bisa menguasai bahasa verbal, ia mendasarkan pada berapa asumsi.
Teori Behavioristik
Pandangan behavioristik beranggapan bahwa bahasa merupakan masalah respondan sebuah imitasi. Tokoh yang menganut behavioristikini adalah Skinner dan Bandurs. Dia menulis buku Verbal Behavior yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut alran ini. Ia mengungkapkan bahwa berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui rangsangan lingkungan, yaitu tentang teori belajar yang disebut operant conditioning,oleh karena itu
Skinner yakin bahwa perilaku verbal adalah perilaku yang dikehendaki adalah perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah atau sesuatu yang menyenangkan maka perilaku ini akan terus dipertahankan, kemampuan dan frekuensinya akan terus berkembang. Namun, sebaliknya, akibatnya adalah adalah hukuman maka akan terjadi sebaliknya.
Sementara itu menurut Bandura, perkembangan bahasa dapat dkembangkan melalui tiruan atau imitasi dari orang lain. bandura juga berpendapat bahwa anak belajar bahasa dengan melakukan imitasi atau menirukan suatu model, yang berarti tidak harus menirukan penguatan dari orang lain. dengan kata lain, perkembangan keterampikan dasar bahasa pada anak usia dini ini diperoleh melalui pergualan dan interaksi yang diperoleh anak dengan teman sebayanya atau orang dewasa.
Teori Perkembangan Kognitif
Teori ini beranggapan bahwa berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembang sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Teori ini menekankan proses berpokir dan penalaran. Salah satu tokoh yang terkemuka adalah Jean Paget. Jean Paget mengemukakan bahwa perkembangan bahasa bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan. Perkembangan anak secara umum dan dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar, melihat, merasa, dan mencium. Menurut Paget, perkembangan kognitif yang terjadi dalam diri anak mempunyai empat aspek, yaitu kematangan , pengalaman , transmisi sosial , ekuilibrasi Tahap formal operasional.
Vygotsky juga mengemukakan peningkatan fungsi-fungsi mental seseorang terutama berasal dari kehidupan sosial atau kelompoknya dan muncullah istilah Zona Proaximal Development untuk tugas-tugas yang sulit untuk dipahami sendiri ileh anak. Dengan bimbingan dan bantuan dari orang dewasa anak akan memiliki keterampilan untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Tokoh lain yang termasuk pada aliran teori kognitif ini ialah Bruner. Bruner menyatakan bahwa anak belakar dari yang konkret ke abstrak melalui tia tahapan, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Pada tahap enactive, anak berinteraksi dengan objek berupa benda-benda, orang, dan kejadian. Dari interkasi tersebut anak belajar nama dan merekam symbol dan kejadian.
Tahap akuisisi bahasa pertama Seorang anak tidak akan tiba-tiba Tata bahasa reguler Otaknya. Tahap penguasaan bahasa Pertama terkait dengan pembangunan Bahasa anak-anak. Ini karena bahasanya Awalnya oleh seseorang pada saat itu Anak-anak yang lebih tua. Tahap kompetensi yang dilakukan Kemampuan adalah pengetahuan Tentang tata bahasa bahasa ibu Dikendalikan secara tidak sadar oleh anak. Tata bahasanya terdiri dari tiga bagian, Yakni semantik, tata bahasa dan fonetik, dan Dapatkan secara bertahap. Di level Proses analisis kapabilitas ini berlangsung di Kembangkan solusi Masalah semantik, sintaksis, dan fonetik. Sebagai pusat ilmu dan Perkembangan bahasa di otak Nak, kemampuan butuh bantuan Kinerja pemecahan masalah Bahasa anak-anak. Performa adalah Kemampuan anak Pahami atau pecahkan kode Proses dan kemampuan penerimaan Ucapkan atau kode proses produksi. Jadi itu bisa jadi kita Jelaskan bahwa kemampuannya adalah Material dan kinerja adalah alat Bahan jembatan dan Perwujudan fonetik bahasa.
Tahap akuisisi semantik Akuisisi tata bahasa bergantung pada Tentang akuisisi semantik. struktur Hal pertama yang didapat anak bukanlah Struktur sintaksis tetapi makna (Semantik). Sebelum bisa mengucapkan Mengatakan bahwa anak-anak sangat pekerja keras Kumpulkan informasi yang relevan lingkungan. Anak-anak mengatur fungsi Semantik kata (sederhana) akrab. Hal-hal dipahami dan Dikumpulkan oleh anak laki-laki itu akan menjadi Memahami dunianya. Memahami makna adalah fondasinya pidato. Salah satu bentuk awal penguasaan Anak adalah kata benda, terutama kata benda yang sudah dikenal Atau di dekat kediamannya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian Kuasai kata benda terlebih dahulu Anggota keluarga yang peduli dan sahabat. Topik penelitian juga telah Mampu mengucapkan Lingkungan yang diketahui pembelajaran.
Panggung kata Tahap ini terjadi di masa kanak-kanak 12-18 bulan. Kali ini nak Gunakan kata yang bermakna Mewakili seluruh gagasan. Sebenarnya, satu kata berarti satu atau Lebih banyak frasa atau kalimat. setelah Oleh karena itu, frase ini disebut juga panggung Penyakit secara keseluruhan. Objek penelitian di Tahap istilah pidato. tema Penelitian mulai dapat memberi nama objek dan orang yang berjalan Fokus pada topik penelitian. Panggung dua karakter Tahap ini terjadi di masa kanak-kanak 18-24 bulan. pada saat ini, Kembangkan kosakata dan tata bahasa anak-anak Segera. Anak-anak mulai Bicaralah dengan dua kata. Pidatonya dimulai dengan telegram. Itulah yang dikatakan anak-anak Hanya kata-kata penting Seperti kata benda, kata sifat dan kata-kata pekerjaan. Kata-kata yang tidak penting, seperti Saat kami menulis telegram, Dieliminasi.
Tahap kombinasi kata Tahap ini terjadi di masa kanak-kanak 3-5 tahun atau bahkan tidak lebih dari Mulai sekolah. Pada usia 3-4, Pidato anak-anak mulai menjadi lebih panjang dan lebih teratur Bahasanya relatif biasa. Dia tidak lebih Hanya gunakan dua kata, tapi tiga Tentang satu kata. Pada usia 5-6 tahun, Bahasa anak-anak mirip dengan bahasa Dewasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H