Mohon tunggu...
Arina Luthfiana
Arina Luthfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan yang Akan Kamu Hadapi dalam Berbisnis Online

17 Maret 2021   00:56 Diperbarui: 21 Maret 2021   02:04 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal ini sangat umum terjadi. Ketidakpuasan pembeli ialah faktor terbesar kegagalan suatu bisnis. Karena ekspektasi yang mereka tanamkan sudah begitu besar---berharap bahwa produk yang datang ke tangan mereka akan sama seperti di gambar. 

Kalian sebagai pelaku bisnis tak boleh memilih barang yang 'asal persis' bentuknya namun buruk kualitasnya. Banyak supplier yang sengaja meniru produk asli seperti di gambar dan me-remake dengan buatan sendiri yang asal-asalan. 

Pasang foto yang sama dengan harga murah yang menggoda, namun jauh kualitasnya. Sebelum melakukan pemesanan dari agen/supplier, usahakan minta foto asli produk untuk menghindari zonk. 

Para supplier yang enggan melakukan request kecil kalian patut dicurigai, karena bisa jadi foto yang mereka pasang tak sesuai asli. Jangan terkecoh harga murah karena setiap harga punya kualitas.

3. Keterlambatan Paket

Hal ini sangat umum dan sering terjadi dalam mengelola bisnis online. Entah karena dari pihak ekspedisi (pengiriman) yang sedang overload, atau kadang tersasar ke suatu tempat yang nyeleweng dari alamat aslinya. Sebenarnya kalau paket sudah berada di tangan ekspedisi, penjual tidak bisa berkontribusi lagi karena yang mereka harapkan hanyalah paket cepat sampai. 

Kedua belah pihak harus bersabar sambil mengandalkan nomor resi yang dapat dilacak di aplikasi khusus. Bila ada pembeli rewel yang berkata, "Kak, paketku kok belum sampai, sih?" tenangkan mereka. Kalian tidak boleh ikut emosi karena kegelisahan mereka bisa ikut meninggi. Beri alasan baik yang masuk akal dengan nada sabar. 

Buat mereka tenang dan percaya bahwa paketnya pasti segera datang. Masalah yang satu ini sebenarnya cukup klasik untuk dibahas, karena banyaknya barang yang dikirim membuat petugas ekspedisi kadang 'khilaf' atau luput dari proses sortir. Namun tidak semua jasa pengiriman seperti itu, kok. Sudah banyak jasa pengiriman yang meningkatkan kinerja mereka agar paket yang diantar bisa sampai tepat waktu.

4. Penipuan

Penipuan tak hanya dilakukan oleh penjual bodong yang membuka bisnis di platform online. Hal ini juga dapat dilakukan oleh pembeli yang ternyata memberikan order fiktif beserta bukti transfer yang palsu. Semakin canggihnya zaman, membuat struk transfer palsu bisa menjadi hal yang sangat mudah. Kalian harus benar-benar cermat dalam menghadapi problem yang satu ini kalau tak ingin terjerumus. 

Calon pembeli fiktif biasanya akan langsung menunjukkan produk yang ingin dipesan tanpa memedulikan harga ongkir dan ingin cepat-cepat membuat kesepakatan. Walaupun ada sih, pembeli asli yang langsung oke-oke saja dan ingin transaksinya cepat selesai. Namun tak ada salahnya kalian cek dulu isi saldo beserta riwayat transfer sebelum mengirimkan barang. Karena ada banyak penjual yang 'mengadu' ke media sosial dan berkata bahwa ia ditipu karena struk transfer yang ditunjukkan palsu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun