Berbisnis secara online memang sedang marak dalam beberapa tahun terakhir, apalagi dengan kondisi yang masih dalam pembatasan aktivitas membuat sebagian orang memilih untuk menjalankan bisnis melalui media elektronik. Bukan hanya orang dewasa, kalangan remaja pun banyak yang mencoba terjun di bidang ini dengan menjual apa saja yang mereka minati lalu mengunggahnya ke media sosial.Â
Maraknya pengguna akun di dunia maya semakin memudahkan mereka untuk menjangkau semua kalangan di berbagai usia. Mereka melihat, tertarik, dan akhirnya sepakat untuk membeli. Ditambah dengan sistem kelola yang dapat dilakukan di rumah, menjadikan bidang ini dilihat sebagai cara menghasilkan uang yang mudah.Â
Namun dibalik itu semua, ada beberapa tantangan yang dihadapi para pebisnis yang harus kalian ketahui agar tak terjerumus ke dalam hal yang sama.Â
1. Kerugian
Dalam berbisnis offline maupun online, kerugian pasti akan terjadi meskipun telah berusaha menghindar. Hal ini umum disebabkan oleh kenaikan harga produk/bahan baku dari supplier, yang akhirnya membuat pebisnis mau tidak mau juga menaikkan harga jual produk mereka.Â
Dampaknya cukup signifikan karena pelanggan akan pergi untuk mencari opsi lain, yang tentunya lebih murah.Â
Pebisnis akan berakhir rugi karena produknya tak terjual habis dan tersimpan---yang akhirnya menurunkan kualitas barang. Tidak ada solusi khusus yang benar-benar mengatasi ini, paling tidak hanya akan meminimalisir.Â
Biasanya para pebisnis akan beralih ke supplier lain yang memiliki produk dengan kualitas yang sama, namun dengan harga yang lebih rendah. Mereka hanya akan mengambil sedikit keuntungan daripada mengulang akibat yang sama.Â
Dan biasanya untuk produk-produk yang tak terjual tadi akan dilakukan promosi khusus dengan label 'cuci gudang' dengan harga murah/jual rugi.
2. Ketidakpuasan Pembeli
Pernah ikut Pre-Order? Memesan produk yang belum available di Indonesia dan menunggu sampai berbulan-bulan? Namun ternyata kualitasnya zonk dan mengecewakan?Â