Mohon tunggu...
Arin
Arin Mohon Tunggu... Lainnya - amateur

🍉

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dampak Buruk di Balik Kilaunya Glitter

22 November 2023   12:22 Diperbarui: 22 November 2023   12:42 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Hewan pun Turut Menjadi Korban

Banyaknya mikroplastik terbuang ke lautan membuat organisme laut seperti ikan mengonsumsi plastik-plastik kecil karena sulit membedakan dengan makanan alaminya. Mikroplastik dapat menggangu pencernaan, menyebabkan malnutrisi serta penurunan berat badan pada hewan.

Dilansir dari IDEAS TED mikroplastik dapat menarik bahan kimia anorganik dan organik, termasuk logam berat beracun dan bifenil poliklorinasi (bahan kimia berbahaya yang sudah dilarang sejak 1979) ancaman terbesar bagi satwa liar datang dari bioakumulasi zat-zat tersebut yang berkubang dalam rantai makanannya.

4. Berdampak pada Kesehatan Manusia  

Seperti yang sudah disinggung di poin sebelumnya, mikroplastik ada di mana-mana seperti air dan menjadi polusi. Itu berarti kita ikut menghirup mikroplastik. Seperti hasil dari studi yang dipimpin oleh University of Technology Sydney (UTS) yang menemukan kemungkinan manusia menghirup jumlah mikroplastik yang setara dengan seukuran kartu kredit setiap minggunya. 

Dan apakah ada dampaknya untuk sistem pernapasan? Dilansir dari National Library of Medicine, hal ini telah dibuktikan oleh para ilmuwan pada tahun 1990-an yang menyelidiki paru-paru pasien kanker dan mereka prihatin karena mikroplastik dapat berkontribusi terhadap risiko kanker paru-paru. 

Selain melalui saluran pernapasan, mikroplastik bisa masuk ke tubuh dari air minum, ikan dan makanan lain, hal ini sulit dihindari ketika mikroplastik sudah terakumulasi dalam rantai makanan kita. 

Dari artikel hasil penelitian Kirsty Blackburn dan Danielle Green dari School of Life Sciences Anglia Ruskin University, mikroplastik seperti glitter bisa memicu respons imun, stres, juga menyebabkan toksisitas pada reproduksi dan perkembangan.

5. Gunakan Alternatif Lain yang Lebih Ramah Lingkungan 

Ada beberapa alternatif demi tidak menambah polusi mikroplastik yang disebabkan glitter di bumi, di antaranya menggunakan glitter yang dapat terbiodegradasi (terurai secara hayati) glitter jenis ini berbahan dasar serat nabati seperti selulosa yang dibuat dari pohon eucalyptus. Namun, akan lebih baik jika menggunakan bahan alami yang lebih murah dan ada di sekitar kita yaitu garam, pasir atau gula.

Glitter dengan kilauannya yang memesona ternyata menyimpan sisi gelap yang luput diketahui para penggunanya, termasuk saya sendiri. William Shakespeare berkata, "All that glitters is not gold." Pepatah yang menggelitik sangat mengena dalam konteks glitter a.k.a mikroplastik ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun