-
I.
Seorang Ibu mertua dan menantu perempuannya sedang berada di dapur. Keduanya bahu-membahu, memasak bersama.
Menantu perempuan itu mengiris bawang merah dalam bentuk tipis memanjang.
"Jangan begitu memotongnya, aku tidak suka, begini lho yang benar," kata Ibu mertua dengan muka masam, sembari memberikan contoh mengiris bawang merah berbentuk bulatan-bulatan tipis.
Menantu perempuan itu merah matanya, bukan pedih karena irisan bawang, tapi tidak senang dengan cara Ibu mertua menegurnya, "Hanya gara-gara beda cara mengiris bawang, begitu banget sih, please deh," batinnya, memelas.
-
II.
Seorang Ibu mertua dan menantu perempuannya sedang berada di dapur. Keduanya bahu-membahu, memasak bersama.
Ibu mertua itu mengiris bawang merah dalam bentuk bulatan-bulatan tipis.
Menantu perempuannya melirik dengan pandangan kurang suka, ia terbiasa mengiris bawang merah dalam bentuk tipis memanjang.
-
"Berapa banyak hubungan menjadi renggang hanya karena perbedaan selera, karena keinginan memaksakan 'kebenaran' pribadi, karena keinginan mengubah orang lain agar memiliki kebiasaan yang sama dengan dirinya."
"Hal-hal kecil yang bukan esensial ada kalanya menjadi batu sandungan, menghambat terwujudnya tujuan yang lebih besar, yakni kehangatan sebuah hubungan, karena tidak tahu cara berkomunikasi yang efektif, atau tidak memiliki keterampilan berkomunikasi yang memadai."
"Perasaan tersinggung, terhina, terlecehkan, merupakan awal dari sebuah permusuhan. Kalau tidak merasa disinggung, tidak merasa dihina, tidak merasa dilecehkan, tentunya letupan-letupan 'kecil' yang tidak berarti itu tak akan sempat mengusik damainya hati."
-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H