Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Persimpangan Jalan dan Kampung Halaman

1 Maret 2023   14:22 Diperbarui: 21 April 2023   08:34 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mudik menggunakan bus. Sumber: Antara Foto/Galih Pradipta via kompas.com

Menjelang puasa dan lebaran, kurang lebih 80 persen tiket armada perjalanan mudik darat, laut maupun udara sudah habis diburu masyarakat yang merantau.

Tak hanya itu, rental mobilpun juga mulai ramai mendapat pesanan untuk penggunaan armada bulan April hingga Mei 2023.

Mudik, fenomena tahunan yang selalu menjadi momentum yang ditunggu-tunggu kehadirannya, terlebih setelah 2 tahun sempat tertahan akibat Covid-19.

Sebut saja Ngatmi (32), perempuan asal Magelang yang siang itu tercenung di depan loket tiket Jakarta-Surabaya. 2 tas jinjing ia bawa, dan 1 ransel digendongnya. Matanya sayu bak tak tidur dua minggu. Tubuhnya pun kuyu, dan bibirnya sedikit membiru.

Riuhnya Terminal Tidar, membangunkan lamunannya yang mulai pudar. 10 menit berlalu, ia baru sadar saya duduk disampingnya untuk menunggu.

"Mau kemana mbak?", tanyaku. Sekilas Ngatmi menoleh, namun tak menjawab, entah takut atau ia kira, saya sales bolpoin yang sekadar basa-basi. Kamipun kembali hening.

5 menit setelahnya Ngatmi menghela nafas keras-keras, sembari berdiri dan merapikan tasnya yang tergeletak di aspal.

"Arep mulih we abot temen dancuk asu!" kata Ngatmi lantang dan seketika mengejutkan orang-orang sekitarnya yang turut mendengar.

Sejurus kemudian ia menoleh pada saya, matanya mendadak nyalang, suaranya kembali garang, menutup sebongkah perasaan yang sebenarnya telah pupus jadi arang.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga di ibu kota itu kecewa berat pada dirinya sendiri yang baru saja di PHK dan pulang ke kota sejuta bunga dengan tangan hampa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun