5. Gen Z mempunyai visi bahwa hidup harus tetap berkembang, Â Sehingga pekerjaan yang berorientasi uang akan menjadi prioritas.
6. Gen Z adalah generasi pertama dunia digital. Mereka mahir dan menguasai teknologi dari kecil. Smartphone dan media sosial bukan sekedar platform atau perangkat belaka, tetapi sudah menjadi cara hidup.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Goldman Sachs, Gen Z terhubung secara daring selama 10 jam bahkan lebih. Sementara studi lainnya menyebutkan, bahwa seperlima dari Gen Z mengalami gejala-gejala negatif, ketika mereka dijauhkan dari perangkat smartphone mereka.
7. Sebanyak 75 persen dari Gen Z, tertarik untuk memegang beberapa posisi atau jabatan sekaligus dalam suatu perusahaan. Gen Z menganggap bahwa memiliki jabatan ganda mampu mempercepat kenaikan jenjang karir mereka.
8. Gen Z memiliki pengetahuan finansial yang baik serta jelas.
Mereka sadar akan pentingnya menabung maupun investasi di masa depan. Selain itu, gen z pun dinilai lebih hati-hati agar mereka tidak terjebak dalam hutang.
9. Gen Z pada umumnya adalah generasi yang mandiri. Mereka mampu mengambil keputusan secara mandiri sejak kecil tanpa perlu peran dan pertimbangan dari orang lain.
Arah Perubahan Pendidikan Sekolah Katolik
Dunia mengalami perubahan yang begitu cepat, utamanya terkait peradaban teknologi dan informasi, dimana kedua hal tersebut berpengaruh terhadap peradaban di bidang ilmu pengetahuan lainnya, bidang sosial, politik, budaya, bahasa serta perilaku manusia.
Untuk menjawab tantangan perubahan tersebut, sekolah Katolik dapat menerapkan beberapa contoh aksi nyata berikut ini ;
a. Dari karakteristik Gen Z diatas, maka para pemangku kebijakan sekolah - sekolah Katolik harus menawarkan sistem pendidikan yang baru, terutama meng-implementasikan pendidikan teknologi informasi beserta aplikasinya di ruang - ruang kelas sejak usia pendidikan dini.
Misalnya dengan mengajak anak - anak usia sekolah dasar bermain game (permainan) di ruang kelas entah dengan media apapun (smartphone/PC/Laptop), untuk selanjutnya murid digiring pada suatu pemikiran kritis, bahwa permainan-permainan tersebut dapat diciptakan sendiri dengan mengenalkan murid pada bahasa pemrograman atau aplikasi tekonologi lainnya.
b. Sekolah Katolik harus berani mengambil keputusan strategis, dengan menawarkan sistem pendidikan yang berbasis full teknologi dan informasi yang mengacu kepada kebutuhan dan penyerapan tenaga kerja, bahkan pendidikan model seperti itu wajib diterapkan sejak bangku sekolah dasar.
Misalnya dengan memperkenalkan cara penggunaan aplikasi desain seperti corel-draw, adobhe pothoshop, canva. Atau pengeditan video yang tersedia dalam beberapa aplikasi. Atau memperkenalkan murid dengan aplikasi kekinian misalnya 'chatgpt', dan lain - lain.
c. Sebagai dasar penguasaan teknologi dan informasi, sekolah Katolik sebaiknya mengajarkan peserta didik untuk terbiasa dengan percakapan bahasa inggris.
d. Sekolah dapat menekankan kegiatan kepenulisan untuk melatih siswa mempunyai kerangka berpikir dan logika yang baik, serta menumbuhkan budaya baca tulis untuk meminimalkan efek negatif dari budaya instan yang dialami Gen Z, yang disebabkan oleh kemudahan teknologi yang ditawarkan.
e. Sekolah dapat memperkenalkan cara-cara menghasilkan uang lewat aplikasi sosial media. Misalnya cara membuat akun youtube yang diharapkan dapat berkembang dan menghasilkan uang. Atau memperkenalkan sarana pemasaran barang dan jasa lewat aplikasi online, seperti facebook ads, google ads, dan sebagainya.
f. Mengajari siswa membuat website dengan berbagai macam pemanfaatan. Dan lain - lain
Itulah beberapa usulan urun rembug yang mungkin dapat menjadi masukan bagi para pemangku kebijakan sistem pendidikan sekolah - sekolah Katolik di Indonesia.