Setiap jaman akan membentuk sebuah generasi. Memasuki era tahun 2000, Â para pemangku kebijakan di sekolah-sekolah Katolik (baik yang dikelola oleh para misionaris maupun orang awam), masih nyaman dan terbiasa dengan karakteristik generasi milenial dan tidak mempersiapkan percepatan manajemen pendidikan untuk menyambut generasi pasca milenial.
Memang tidak salah jika saat ini kita masih menyebut dengan era milenial. Tetapi jangan lupa bahwa generasi milenial saat ini sudah memasuki usia matang, atau boleh dikatakan sudah menjadi orang tua muda yang mempunyai anak - anak yang saat ini mengisi bangku - bangku sekolah.
Generasi milenial sudah bukan lagi subyek dari peserta didik. Peserta didik saat ini diisi oleh Gen Z dan Generasi Alpha. Kesalahan mengidentifikasi dan megenali Gen Z dan Generasi Alpha inilah salah satu penyebab pemangku kebijakan sekolah - sekolah Katolik mengalami kegagapan dalam menyambut percepatan peradaban yang sedang dialami, dijalani dan dilakukan oleh Gen Z dan Generasi Alpha.
Karakteristik Generasi Z dan Alpha
Generasi Z di identifikasikan sebagai generasi yang lahir tahun 1996 -2012, yang pada tahun 2023 ini berumur 10 -27 tahun, sehingga generasi inilah yang saat ini sedang dalam masa pendidikan mulai kelas 4 sekolah dasar sampai bangku universitas, baik pendidikan sarjana dan magister atau sebagiannya telah bekerja.
Sedangkan generasi Alpha diidentifikasikan sebagai generasi yang lahir mulai tahun 2013 dan saat ini mulai menempuh pendidikan Paud, TK sampai kelas 3 sekolah dasar.
Diambil dari beberapa sumber penelitian, Gen Z mempunyai karateristik sebagai berikut;
1. Gen Z merupakan generasi digital yang mahir serta menggemari teknologi informasi dan berbagai macam aplikasi komputer. Â Mereka mengetahui seluk beluk teknologi yang seolah pembawaan dari lahir.
2. Gen Z mampu berekspresi dengan apa yang mereka pikirkan serta mereka rasakan dan dapat mengungkapkan hal tersebut dengan spontan melalui media sosial.
3. Gen Z lebih toleran terhadap perbedaan yang ada pada lingkungan sekitarnya, mulai dari perbedaan budaya, agama dan lainnya bahkan Gen Z dianggap lebih peduli pada perbedaan tersebut, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
4. Gen Z terbiasa melakukan berbagai aktivitas pada waktu bersamaan atau multy-tasking, karena Gen Z ingin melakukan segala sesuatunya dengan cepat dan tidak berbelit-belit.