Belum lagi perubahan mindset warga yang di awalnya tidak antusias dengan pengembangan pariwisata tetapi sekarang malah menjadikan pariwisata sebagai mata rantai ekonomi yang menguntungkan semua pihak.
Penghargaan untuk Pariwisata Kotabaru
Universitas Dr Soetomo (Unitomo) sebagai salah satu perguruan tinggi "tertua" di Jawa Timur bahkan berhasil menapak menjadi salah satu perguruan tinggi swasta "terbaik" di Surabaya tergerak untuk memberikan apresiasi bagi Bupati Kotabaru.
Sayed Jafar dianggap Unitomo berhasil mengubah mindset warga dalam kesadaran berpariwisata. Pertengahan Februari 2023 lalu, Sayed Jafar diganjar Unitomo sebagai tokoh penggerak pariwisata daerah yang inspiratif di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Rektor Unitomo, Siti Marwiyah penghargaan kepada Bupati Kotabaru didedikasikan untuk pengembangan pariwisata sebagai sumber kehidupan warga. Bahkan elan kepemimpinan Sayed Jafar sebagai kepala daerah menjadi inspirasi bagi roole model pengembangan pariwisata sebagai sumber kebangkitan daerah.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unitomo, Harliantara yang menjadi "lead" dalam verifikasi dan validasi penghargaan untuk Kotabaru juga menganggap layak dan tepat memberikan penghargaan untuk Bupati Kotabaru mengingat jajaran Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga serta Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian serta Humas dan Protokoler Pemkab Kotabaru berhasil mensinergikan "integrated marketing communication" dalam diseminasi aspek-aspek pariwisata di Kotabaru melalui jejaring media sosial.
Unitomo sendiri sebagai penyelemai intelektual generasi muda, tidak saja memfokuskan pada ranah pendidikan dan pengajaran, ranah penelitian dan pengembangan keilmuan serta ranah pengabdian kepada masyarakat tetapi juga menemukan dan memberi apresiasi kepada "roole model" dalam penerapan keilmuan untuk pengembangan daerah yang inspiratif dan menjadi pembelajaran semua kalangan.
"Kami bekerja bukan untuk ingin meraih penghargaan. Kami berkarya demi masa depan kehidupan, untuk anak cucu penerus kehidupan di Kotabaru. Kemajuan Kotabaru bukan karena saya tetapi karena kolaborasi semua pihak. Saya tidak ingin meninggalkan Kotabaru dengan catatan kelam tetapi ingin menjadikan keberhasilan pariwisata Kotabaru sebagai catatan kaki dalam bab kemaslahan ummat untuk buku yang berjudul Kotabaru milik semua" -- Bupati Kotabaru, Sayed Jafar Alidrus.
Bisa jadi, langkah pilihan Belitung, Gunung Kidul dan Kotabaru yang tidak terlena dengan kejayaan hasil tambang dan mengubah wajah "bopeng" bekas tambang menjadi spot wisata yang menarik menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain.
*Ari Junaedi adalah akademisi, konsultan komunikasi & kolomnis