Mohon tunggu...
Ari Junaedi
Ari Junaedi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, Konsultan, Kolomnis, Penulis Buku, Traveller

Suka membaca, menikmati perjalanan, membagi inspirasi, bersilaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Metamorfosis Daerah Tambang Menjadi Spot Wisata

25 April 2023   23:21 Diperbarui: 1 Mei 2023   06:51 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Wisata Siring Laut, Kotabaru : Spot Wisata di tengah Kota (foto: Ari Junaedi)

PPKM sepanjang 2020 hingga 2022 di tangan kebijakan Bupati Kotabaru dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tetap memberikan ruang bagi warga untuk tetap beraktifitas, tentu saja tetap dengan mengedepankan aturan protokol kesehatan. Sayed Jafar tidak ingin warga Kotabaru justru meninggal karena ketakutan tertular Covid. Pergerakan ekonomi di masyarakat harus terus berjalan.

IKN & Dampak Pariwisata untuk Ekonomi Warga

Berlatar belakangnya sebagai pengusaha, menjadikan Sayed Jafar paham dengan upaya menggerakkan ekonomi di akar rumput. Sebagai penghasil ikan terbesar di Kalimantan Selatan, pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor olahan produk hasil laut terus diberi stimulus.

Kerupuk amplang yang menjadi hasil olahan di rumah-rumah warga, kini menjadi cindera mata yang wajib di bawah oleh para pelancong yang bertandang ke Kotabaru. Pasokan amplang dari Kotabaru kini menjadi yang terbesar untuk pasar oleh-oleh khas dari Kalimantan Selatan.

Kerupuk amplang juga menjadi oleh-oleh resmi dari berbagai instansi di Kotabaru untuk tamu-tamu dari luar Kotabaru. Belum lagi, oleh-oleh lain yang menjadi "trade mark" Kotabaru seperti ikan kering, abon ikan serta batik khas Sasirangan kini menjadi tanda mata yang harus dibawa dari kabupaten yang berjuluk "Saijaan" itu.

Keunggulan Kotabaru ketimbang kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Selatan adalah keberadaan bandar udara. Dari 11 kabupaten dan dua kota yang ada di Kalimantan Selatan, hanya ada 5 daerah yang mempunyai bandar udara diantaranya Bandara Gusti Syamsir Kotabaru

Gusti Syamsir Alam untuk saat ini baru bisa didarati pesawat baling-baling berjenis ATR 72-500/600. Setiap harinya, dua penerbangangan dari Kotabaru menuju Makassar dan Banjarmasin sanggup membuka akses transportasi.

Kegigihan Sayed Jafar untuk meyakinkan Kementerian Perhubungan dan pihak maskapai akan potensi pariwisata Kotabaru berbuah hasil.

Untuk 2023 ini, pemerintah pusat telah siap menggelontorkan dana untuk perpanjangan landasan agar mampu didarati pesawat berbadan besar.

Pihak maskapai pun didorong untuk menambah frekuensi penerbangan dan penambahan rute baru seperti ke Surabaya atau ke Balikpapan agar harga tiket pesawat bisa semakin ekonomis.

Di saat pembangunan Ibu Kota Negara di Kecamatan Samboja dan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus dikebut, Kotabaru ternyata sudah mengantisipasi dengan pengembangan pariwisata. Jarak 406 kilometer yang membentang antara ibukota Kotabaru di Pulau Laut dengan Sepaku, yang semula ditempuh dengan waktu 9 jam akan terpangkas banyak jika jalan by pass non tol serta jalan tol telah terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun