Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilihan-pilihan Penentu Nasib

15 Oktober 2023   19:39 Diperbarui: 15 Oktober 2023   20:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujian (Sumber: tjevans-pixabay.com)

Soal. Ragam soal tersusun sebagai cara mengukur kompetensi. Setiap soal tergambar beragam masalah yang seharusnya diselesaikan dalam tingkat kemampuan yang beragam. 

Sekilas empat pilihan huruf awal di setiap baris itu tak menunjukkan apa-apa, kecuali pilihan-pilihan yang terkadang sulit utuk diterka. Pilihan ganda, sebuah  jenis soal dianggap memperbodohi siswa, menumpulkan sikap kritis, membuat siswa malas belajar, dan melemahkan semangat juang. Bahkan dianggap sebagai cikal-bakal judi dan tak menguatkan kembali arti sebuah evaluasi. Sebuah nilai yang diperoleh karena pilihan-pilihan telah memunculkan aneka ragam jenis tebak-tebakan bahkan selalu berakhir dengan paruntungan. 

Mereka yang memperoleh nilai baik dari pilihan ganda terkadang tidak dipercaya mempunyai kompetensi mumpuni. Malahan, mereka dianggap sebagai pelajar bernasib hebat, atau pelajar penebak sejati. Padahal, rumusan soal-soal dalam pilihan ganda begitumenentukan nasib anak negeri untuk berprestasi. Pertaruhan nasib begitu membebani apalagi sebagai uji kompetensi masuk perguruan tinggi. Momok soal pilihan ganda begitu kentara hingga puluhan bimbingan belajar mengambil peran, memberikan  trik mumpuni menentukan pilihan. 

Meski jenis soal pilihan ganda adalah salah satu jenis soal yang paling umum digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, menggunakan soal ini dianggap tak membuat peserta didik semakin berarti. Soal-soal dalam serangkaian pilihan ini  membuat peserta didik  tidak merdeka dengan pilihan, soal menjebak peserta didik pada pilihan, dan soal membuat peserta didik hancur lebur dalam setiap penilaian. Padahal, dalam kurikulum merdeka begitu jelas dinyatakan bahwa soal-soal pilihan ganda hadir sebagai salah satu dari  beragam pilihan yang menuntut guru untuk menggunakannya dengan cermat dan tepat. 

Momok soal pilihan ganda begitu kentara hingga puluhan bimbingan belajar mengambil peran, memberikan  trik mumpuni menentukan pilihan. 

Soal pilihan ganda adalah salah sagu jenis soal yang biasa digunakan dalam menyusun soal, selain soal pilihan ganda kompleks, bentuk soal esai, bentuk soal isian atau jawaban singkat, dan soal esai atau uraian. 

Menyusun Soal 

Soal pilihan ganda terkadang dianggap sebagai soal yang mudah menyusunnya. Padalah menyusun soal seperti ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Konteks peserta didik, pemahaman peserta didik, rubrik penilaian, bahkan sampai ke tujuan pembelajaran harus benar-benar menjadi kerangka penyusunan soal. Dibutuhkan acuan yang jelas untuk mengukurnya. Karena itulah, rubrik penilaian menjadi keharusan agar soal pilihan ganda mampu menjadi alat ukur yang sesuai tujuan pembelajaran. 

Menyusun soal pilihan ganda tidak hanya menyusun soal-soal menjadi rangkaian pertanyaan dan pilihan-pilihan yang menjebak peserta dididk saja. Rangkaian pertanyaan harus tetap menekankan kemampuan berpikir tingkat tinggi, bukan hanya sebatas menggali ingatan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun