Seni. Sekolah harus menjadi tempat setiap anak berkembang sesuai minat dan bakatnya. Beragam kompetensi seharusnya diolah dalam proses pendidikan yang berlangsung selama tiga atau enam tahun pada tingkat menengah.Â
Pameran Pendidikan yang bertajuk Canisius Education Fair 2023 kembali digelar secara luring pada tanggal 2-3 September 2023. Kegiatan ini bertujuan  untuk menyediakan berbagai informasi berkaitan dengan pendidikan tingkat lanjut yang diidam-idamkan setiap siswa.
Namun, pameran pendidikan ternyata tidak hanya menjadi kegiatan yang menyediakan beragam informasi studi lanjut, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sarana ekspresi setiap siswa dalam berkesenian dan berkebudayaan. Setiap siswa perlu diberikan tempat untuk berkembang bukan hanya dalam kompetensi akademik saja, tetapi harus menyeluruh terutama mengolah kedalaman hati dan budi melalui latihan-latihan dan olah seni.
Sekolah bukan hanya sebuah tempat yang begitu kaya dengan produk-produk kognitif saja, tetapi kehadiran sekolah harus membuat setiap orang yang terlibat di dalamnya semakin berakal, berbudi dan berhati mulia. Keunggulan bukan semata-mata pada nilai-nilai akademik, tetapi harus terus-menerus mengolah nilai sosial di masyarakat.
Pengajaran di sekolah tidak hanya menyedikan suguhan informasi yang menenggelamkan bakat dan keinginan setiap siswa untuk mengolah rasa dan budi, tetapi setiap bentuk kecerdasan perlu dibangun, antara lain kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis-matematik, spasial-visual, kinestetik-jasmani, musikal, intrapersonal, interpersonal, naturalis, ataupun eksistensial. Sekolah harus menyiapkan berbagai sarana untuk setiap pribadi berkembang dan unggul.
Pengajaran di sekolah tidak hanya menyedikan suguhan informasi yang menenggelamkan bakat dan keinginan setiap siswa untuk mengolah rasa dan budi.
Menjadikan setiap anak itu pintar memang mudah. Tranfer pengetahuan dan informasi tidak begitu sulit dilakukan, apalagi perkembangan teknologi informasi memungkinkan setiap anak menemukan informasi secara mandiri. Tidak perlu lagi kehadiran guru, tidak perlu kehadiran pembimbing, setiap siswa begitu mudah mendapatkan informasi yang mungkin saja tidak diketahui oleh guru.
Kini, tujuan sebuah pendidikan memang telah berubah. Sekolah bukan sebuah gedung yang hanya diisi oleh guru-guru yang setiap hari tranfer pengetahuan, tetapi sekolah harus menjadi tempat setiap anak belajar kebajikan dan kebijaksanaan. Ini tidak akan terjadi jika sekolah hanya terfokus pada kurikulum kaku yang membosankan.
Setiap anak harus mendapatkan pengalaman-pengalaman nyata melalui berbagai proses yang terjadi di sekolah. Pengajaran seni, pameran seni, pertunjukan musik, beragam kegiatan olahraga, adalah sarana yang begitu menyenangkan setiap anak untuk mengembangkan diri. Disanalah sebenarnya hati nurani akan terolah karena bangkitnya kembali emosi dan rasa setiap anak.