Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyentuh Hati Melalui Pengajaran Seni

6 September 2023   20:02 Diperbarui: 6 September 2023   20:05 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan menari, menggerakkan hasrat berkesenian (Dokpri)

Ketika seorang anak memainkan musik, sebenarnya kita tidak hanya melihat bagaimana setiap anak mencintai alam semesta raya dengan segala macam bentuknya. Alunan musik yang terangkai dalam keindahan tidak hanya menggambar lika-liku kehidupan yang dialaminya, tetapi dimaknai sebagai karya cipta Sang Pencipta. Lewat musik itulah anak akan merasakan keindahan alam semesta, dan kekaguman akan karya Sang Pencipta.

Ketika seorang anak belajar menari, sebenarnya dalam dirinya sedang merefleksikan seluruh pengalaman hidupnya. Lewat gerakan itulah seorang anak mengolah kedalaman rasa akan keindahan, bahkan terkadang menghadirkan beragam perasaan ketidaknyamaman akan kemiskinan, kemunduran, intolerensi yang terjadi di sekeliling kita. Pengalaman dan perasan itulah yang akan mendorong setiap anak kepada aksi nyata.

Ketika karya seni dapat dipertunjukkan di mana saja, sebenarnya keindahan kehidupan sedang dipertunjukkan. Melalui seni itulah pada akhirnya setiap anak akan merasakan kepuasan atau ketidakpuasan, kesenangan atau kesedihan, keadilan atau pengkhianatan. Pengalaman akan mampu membedakan dan menentukan kebijaksanaan yang tak mungkin begitu saja dipelajari di ruang-ruang kelas.

Sekolah bukanlah tempat untuk mencetak generasi keropos, tak berhati. Sekolah harus menjadikan anak mampu bertahan melewati gelombang kehidupan yang semakin keras menghantam. Jika kurikulum hanya diletakkan sebatas membuat seorang anak pintar, kita sebenarnya hanya mewarisi mereka dunia gelap tanpa cahaya. Saatnya sekolah mendidikan akal, budi dan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun