Tarian. Gerakan dalam tarian tanpa musik terus melenturkan tubuh anak muda. Sebagian tampak kaku, bahkan cenderung menggerakkan tubuh tanpa tenaga. Sore itu, sebuah sekelompok anak muda berusaha menyajikan keindahan sebuah tarian.Â
Tanpa alat musik, sebuah aba-aba selalu muncul dan tiba-tiba disahut gerakan yang begitu cepat. Tangan ke atas, suara begitu tegas, dalam irama cak-cak-cak saling bersahutan. Sementara suara pong-pong-pong terdengar tegas dan keras. Paduan gerakan dan irama itu terus-menerus dalam alunan aba-aba seorang pelatih tari. Hari itu, tiga ratus siswa kelas X sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti latihan Tari Kecak.Â
Tari Kecak merupakan tarian tarian tradisional yang berasal dari pulau Bali, Indonesia. Kekhasan tarian ini memang terletak pada gerakan tangan dan suara cak yang dihasilkan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk melingkar. Namun, Tari Kecak bukan hanya sebuah tarian karena di dalam rangkaian gerakan Tari Kecak itu sebuah kisah epik Hindu seperti Ramayana selalu digambarkan dan diceritakan oleh sang dalang. Gerakan tari dan vokal yang selalu memunculkan sebuah kekuatan yang semakin menambah kedalaman kisah yang disajikan.Â
Dalam pementasan Tari Kecak, ratusan penari laki-laki membentuk lingkaran. Di dalam lingkatan itu, tokoh utama  cerita dipertunjukkan. Suasana akan semakin dramatis saat kisah peperangan antara kebaikan dan kejahatan disajikan. Suara cak semakin cepat, suara pong semakin cepat, peperangan terjadi dan kebaikan akan selalu dimenangkan. Kisah-kisah dramatis yang disajikan dalam bahasa Bali itu semakin menambah keindahan pertunjukan.Â
Gerakan tari dan vokal yang selalu memunculkan sebuah kekuatan yang semakin menambah kedalaman kisah yang disajikan.
Tari Kecak tidak hanya dikenal di Bali, tetapi tarian ini adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang sangat terkenal di dunia. Selayaknya kita semua dapat menikmati indahnya tarian ini. Karena itulah, Â sebagai bagian dari usaha memperkenalkan tarian-tarian tradisional Indonesia, Panitia Canisius Education Fair 2023 akan menampilkan tarian kolosal; Tari Kecak.Â
Mempersiapkan Pertunjukan Tari KecakÂ
Sebagai bagian dari kegiatan Canisius Education Fair 2023, seluruh siswa kelas X, guru dan karyawan akan mempertunjukkan tarian ini di Kampus Kolese Kanisius, Jalan Menteng Raya 64 Jakarta. Dalam dua penampilan saat pembukaan dan penutupan, sebuah kisah perjuangan tokoh Sugriwa dan Subali akan dipertontonkan selama kurang lebih 20 menit.
Pertunjukan Tari Kecak dalam kisah Sugriwa dan Subali dengan pesan moral tentang pengorbanan, persahabatan, dan pengampunan sangat cocok ditampilkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam kisah ini akan ditampilkan bagaimana konflik dan ketidaksepakatan sebenarnya dapat diatasi melalui dialog dan sikap peduli satu sama lain. Pertunjukan Tari Kecak bukan hanya sebuah tontonan seni tari, tetapi akan menyajikan sebuah petuah hidup yang relevan untuk anak muda zaman ini.Â
Selama dua minggu seluruh siswa telah menjalani latihan.  Meski pada saat awal, gerakan-gerakan begitu sulit untuk ditirukan, tetapi berkat kesabaran dan usaha keras pelatih lambat-laun seluruh siswa mulai terbiasa. Apalagi suara vokal yang semakin menggelager semakin menambah semangat anak-anak muda ini semakin menguat.Â
Dengan latihan yang terus-menerus, setiap gerakan dan vokal yang disajikan semakin menarik untuk dipertunjukkan. Apalagi pada saat pertunjukan akan dilengkapi dengan kostum dan aneka dekorasi Bali. Pertunjukan tari kecak akan memberikan pengalaman berharga bagi setiap anak.
Pertunjukan Tari Kecak bukan hanya sebuah tontonan sebuah tarian, tetapi akan menyajikan sebuah petuah hidup yang relevan untuk anak muda zaman ini.Â
Tarian kecak akan menjadi acara puncak yang dipertunjukkan saat pembukaan Canisius Education Fair 2023, pada tanggal 2 September 2023. Pertunjukan kedua akan dilakukan saat penutupan Canisius Education Fair 2023, 3 September 2023. Â
Sebuah perjalanan panjang untuk mementaskan Tari Kecak tidak hanya menjadi sebuah rutinitas untuk melengkapi penilaian bidang studi seni wajib, tetapi menjadi sarana mengembangkan bakat, mengolah rasa dan membangun kekompakan sebagai satu angkatan. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI