Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melaju Kencang Tanpa Suara

15 Agustus 2023   03:06 Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:19 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melaju Kencang tanpa Suara


Kedua roda begitu cepat berputar,
Seorang laki-laki tampak kokoh menjaga,
Tanpa suara mencoba menerobos,
melawan kekuatan bumi,
Sambil meliuk-liuk, kedua roda berputar keras.

Pada sebuah lampu merah mencoba berhenti,
Tangan lelaki menekan kuat sebuah tuas,
Matanya terbelalak,
Saat sentuhan roda kecil beradu,
Sebuah motor tertabrak,
Lelaki tak kuasa berteriak.

Pagi itu memang belum ramai,
Ada sebuah kecelakaan di sebuah lampu merah,
Tidak ada yang tergoda untuk menolong,
Karena seorang laki-laki marah,
Berbicara begitu kasar,
Kedua saling beradu mulut,
Menemukan siapa yang salah,
Menentukan siapa si pemenang.

Lampu merah memerah,
Sebuah ring perkelahian meriah,
Tanpa penonton, tanpa juri,
Kedua laki-laki saling beradu,
Mempertahankan motor,
Yang terlanjur hancur,
Dan tak terlihat bentunya.

Lampu merah memerah,
Saksi abadi kekelahan,
Sebuah roda tanpa suara,
Mencoba mengalahkan,

Kini si dalang duduk bersila,
Menikmati perkelahian,
Yang tak usai,
Terus berkumandang teriakan,
Karena tidak ada kemenangan,
Suara yang melaju kencang,
Tak sanggup lagi bertahan.

Stasiun Gondangdia, 14 Agustus 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun