Pembangunan beragam sarana kereta cepat hanya membuang-buang sumber daya yang dimiliki bangsa. Hampir Rp 114 triliun harus dikelurkan untuk mewujudkan kereta ini.
Maka, ketika rencana kereta cepat Jakarta-Bandung pertama kali digaungkan, begitu banyak pendapat yang tidak mendukung. Indonesia dianggap tidak memerlukan kereta cepat karena membangun kereta cepat hanya akan menguras keuangan negara, membebani keuangan negara, bahkan dianggap tidak menjawab permasalahan transportasi kota. Pembangunan beragam sarana kereta cepat hanya membuang-buang sumber daya yang dimiliki bangsa. Hampir Rp 114 triliun harus dikelurkan untuk mewujudkan kereta ini.Â
Beragam tantangan dan risiko pembangunan memang perlu solusi yang tepat. Meski kereta cepat hampir saja kita nikmati, tetapi beragam masalah masih saja membuntuti. Proses penyelesaikan yang terus-menerus tertunda, kualitas teknologi yang terus dipertanyakan, dan sarana pendukung stasiun yang belum selesai seolah menimbulkan masalah-masalah baru yang terus menggerogoti optimisme pembangunan kereta cepat di Indonesia.Â
Namun, sebentar lagi masayarakat akan melihat dan menikmati bagaimana kereta cepat melaju menembus awan menuju kota tujuan. Masyarakat Kota Jakarta-Bandung akan membuktikan apakah kereta cepat ini layak untuk dinikmati dan menjadi idola baru moda transportasi. Jangan sampai, keuangan negara bertriliun-triliun itu tidak dapat dinikmati masyarakat, atau kereta cepat ini hanya akan menjadi proyek gengsi.Â
Kita akan menunggu saatnya tiba, 18 Agustus 2023, Â apakah kereta cepat benar-benar menunjukkan aksi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H