Selama hampir sepuluh menit beristirahat, berharap tekanan darah akan turun dampai ke titik normal. Namun, ketika alat pengukur otomatis itu dipasangkan kembali dan mulai diukur, ternyata angka di alat pengukur itu tetap menunjukkan 148/94. Artinya donor tidak bisa dilakukan. tetapi perawat itu pun akhirnya memberi saran untuk dilakukan pengukuran dengan alamat pengukur tekanan manual. Mungkin saja alat ukur yang ada sudah tidak sesuai.Â
Mungkin saja niat baik hari ini harus berakhir dengan kegagalan. Â Donor tak jadi dilakukan. Sementara waktu donor yang ke-75 ini bisa jadi tidak akan bisa berlangsung dalam waktu dekat ini. Pengukuran harus dilakukan kembali agar keinginan menjadi pendonor tuntas sudah.Â
Ruang kelasÂ
Sebuah ruang kelas yang disulat menjadi tempat utama kegiatan donor masih terlihat cukup ramai. Sebuah keraguan selalu muncul dan menyelimuti suasana hati di hari itu.Keinginan keras untuk menjadi pendonor bisa saja sirna karena syarat yang tak bisa terpenuhi. Sekali lagi harus dicoba, pengukuran tekanan dan Hb harus dilakukan.Â
Setelah proses pengisian dan pengecekan identitas selesai, pemerikasanan teksi dilakukans seorang dokter dari PMI. Sebuah keraguan bisa lolos dari syarat ini karena angka sebelumnya yang begitu tinggi. Benar saja, ternyata setelah diukur masih menampakkan 145/100. Dokter itu mencoba sekali lagi dan ternyata hasilnya masih 140/98. Pengukuran dilakukan lagi dan ternyata hasilnya 130/80. Sebuah kondisi normal setelah sekian kali pengukuran dilakukan.Â
Dengan hasil 130/80, dokter itupun menuliskan hasilnya poda formulir pendaftaran. Dengan hasil ini, tentunya proses donor bisa dilakukan. Setelah pemeriksaan Hb selesai dan hasil yang masih terpenuhi, menunggu giliran untuk diambil darah rasanya begitu melelahkan. Sebuah kekawatiran yang terjadi hampar satu jam mengikuti seluruh proses yang harus dijalani. Tidak seperti biasa, kegiatan donor darah kali ini benar-benar menegangkan.Â
Antrean untuk diambil darah pun berlangsung beberapa saat. Setelah tiba saatnya diambil darah, tumbuh terasa begitu lunglai karena dipenuhi kekawatiran. Akhirnya, sebentar terbaring di sebuah ruang.  Perawat mulai  memasangkan alat di lengan kiri dan setelah jarum ditusukkan di lengan kiri, darah pun mengalir dengan begirtu kuat.
Tidak sampai setengah jam, proses pengisian kantong darah 350mm selesai. Aliran darah terasa begitu kuat dan menyelesaikan segala kekawatiran di hari itu. Kini darah itu akan mengalir kepada mereka yang mungkin dilanda begitu kuat kekawatiran karena beragam penyakit yang menimpa.Â
Semoga darah itu tetap mengalir, membawa kebaikan bagi yang membutuhkan. Darah itu akan terus mengalir dan menguatkan kahidupan yang seringkali mengecewakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H