Tetap mempertahankan seni budaya
Pertunjukan jahilan belum selesai. Waktu semakin sore, pertunjukan masih terus menghipnotis warga yang melihat, bahkan penonton tampak semakin memadari arena pertunjukan jathilan. Â Pukul lima, irama gamelan mulai meredup, cahaya matahari mulai memerah, kegelapan mulai hadir, pertunjukan jathilan perlahan-lahan usai. Â
Namun, pertunjukan jathilan bukan akhir acara bersih desa. Pada malam hari, pukul 21.00 irama gamelan di Balai Dusun Mengger  mulai hadir menusuk malam nan dingin, mengawali pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Widiatmoko dengan lakon Pendowo Kumpul pun begitu ramai dihadiri warga Dusun Mengger. Pagelaran wayang ini sekaligus menutup rangkaian acara bersih Dusun Mengger.Â
Bersih desa  masih tetap eksis di tengah hiruk-pikuk kesibukan masyarakat. Kini, kehadirannya bukan hanya  mempersatukan warga desa dalam keharmonisan sebagai keluarga, tetapi menjadi arena untuk memperbaiki  relasi dengan alam sekitar dan juga mempertahankan seni budaya yang terus tergerus kuatnya perkembangan teknologi dan budaya bangsa lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H