Beberapa kawasan di Yogyakarta mulai menanam kayu putih pada tahun 1950. Di Gunungkidul sendiri, tanaman ini baru ditanam pada tahun 1951. Tahun demi tahun, tanaman ini akhirnya tumbuh subur dan mampu menghidupkan kembali ekonomi warga sekitar.Â
Jalan kecil berbatu tajam di antara hutan kayu putih di Gelaran itu ternyata menyimpan misteri. Tidak begitu ramai, kecuali saat beberapa truk mulai melintas dengan beban berat penuh dengan daun dan batang pohon kayu putik.
Dekat jalan itu juga berdiri sebuah warung kecil yang menyediakan aneka minuman dan makanan kecil bagi orang-orang yang melintas di Jalan Gelaran-Sokoliman.
Tidak jauh dari jalan raya di antara rimbunnya hutan kayu putih, sebuah bangunan yang tidak begitu besar itu berdiri. Di sebelah sebuah kolam air, bangunan itu selalu mengepulkan asap saat penyulingan minyak kayu putih diproduksi. Pabrik penyulingan minyak kayu putih itu berdiri di tengah hutan kayu putih.
Wisata hutanÂ
Beberapa pekerja setiap hari sibuk di pabrik penyulingan minyak kayu putih. Setiap hari jalan kecil menuju pabrik itu pun lalu-lalang truk yang membawa daun kayu putih untuk diolah di pabrik. Pabrik penyulingan minyak kayu purik di Gelaran itu memang berada di tengah hutan yang begitu sunyi, meski tidak jauh dari tempat ini setiap hari dikunjungi ribuan pengunjung Goa Pindul dan wisata susur Sungai Oya.Â
Pabrik penyulingan minyak kayu purik di Gelaran itu memang berada di tengah hutan yang begitu sunyi, meski tidak jauh dari tempat ini setiap hari dikunjungi ribuan pengunjung Goa Pindul dan wisata susur Sungai Oya.
Pabrik penyulingan minyak kayu putih didirikan pada tahun 1981. Pada tahun 1982, pabrik yang terletak di Desa Gelaran, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul mulai beroperasi.
Pabrik penyulingan minyak kayu putih lambat laun menghasilkan produksi minyak kayu putih untuk mendukung produksi minyak kayu nasional. Tanahnya yang berkapur dan liat justru sangat mendukung kayu putih tumbuh subur meski penamaman dan peremajaan harus dilakukan saat musim penghujan.Â
Pada tahun 1984-1993, pabrik minyak kayu putih Gelaran masih menggunakan alat yang sederhana dalam mengolah daun atau memasak daun kayu putih.