Mungkin Hari Raya tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.  Ketika kami menerima THR,  THR itulah yang  selalu kami bagi untuk kedua orang tua istimewa yang membantu keluarga, menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak kami. Nasib kami tahun ini memang apes. Tidak ada THR untuk kami dan kami pun terancam tak bisa mudik.Â
UsahaÂ
Namun, kami tak boleh berputus ada. Kebahagiaan orang-orang yang mencintai, seperti kedua orang tua ini tidak boleh terhenti. Apalagi menjelang hari raya, mungkin kedua orang tua ini sudah menyiapkan berbagai rencana untuk anak-anaknya di rumah; menyiapkan pakaian baru, menyiapkan hadiah baru, menyiapkan makanan, dan menyiapkan apapun untuk saudara dan tetangga kampung. Maklum, satu kampung di ujung perumahan itu memang masih sangat dekat satu sama lain. Kebahagiaan satu keluarga dinikmati juga oleh keluarga yang lain.Â
Kebahagiaan seorang yang telah berjuang keras membantu keluarga harus dibela. Maka, pagi ini, sebuah mobil yang jarang dipakai di garasi yang biasanya kami gunakan untuk mudik terpaksa harus digadaikan. Ya, kami berencana menggadaikan mobil tua itu untuk kami menyambung hidup menjelang Hari Raya, memberikan THR untuk orang-orang istimewa yang telah membantu kami.Â
Tahun ini, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Mudik tidak akan terjadi. Namun, kami tetap akan membahagiaan kedua orang yang telah mengambil peran istimewa dalam keluarga kami.Â
Kebahahagiaan orang tua itu tampak ketika kami memberikan sekantong sembako dan THR yang seharusnya diterima. Keluarga ini memang tidak merayakan Hari Raya, tetapi keluarga ini telah membuat Hari Raya orang lain bermakna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H