Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Membaca Bukan Sekadar Menggali Informasi

3 April 2023   22:00 Diperbarui: 3 April 2023   22:30 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenikmatan membaca (Sumber: Pexels-Pixabay.com)

Stasiun Kranji. Sore sehabis waktu berbuka, perjalanan harus terhenti di Stasiun Kranji. Sambil mengunggu kereta arah Cikarang, sekian lama menunggu dan termenung di stasiun itu. Lima belas menit menunggu dan kereta belum datang juga. 

Cukup lama menunggu kereta. Waktu-waktu menunggu terpaksa tidak bisa dipercepat seperti biasanya. Padahal, keinginan badan, segera sampai tujuan. Waktu terpaksa dihabiskan di stasiun itu. Menunggu dan terus menunggu. 

Membuka-buka layar kecil, melihat-lihat artikel di Kompas dan Kompasiana sore ini. Banyak berita, banyak informasi yang sungguh layak untuk diketahui dan dinikmati. Meski ketika membuka twitter gretetan juga untuk berkomentar. Tapi, komentar terkadang tidak cukup untuk menampung segala yang dipikirkan. 

Sore ini, pikiran melayang, dan kembali menanyakan tentang membaca; apakah membaca, bagaimana membaca, seperti apa membaca yang benar, mengapa mesti membaca, dan seterusnya. Sebuah kata, membaca, kemudian membawa angan melayang begitu jauh. 

Memahami Membaca

Semua orang tahu,bahwa dengan membaca, kita jadi tahu informasi, wawasan jadi lebih luas, pikiran juga tidak tumpul, bahkan merangsang pikiran untuk terus bekerja, bahkan sampai muncul kekritisan yang tertanam dalam pikiran kita. 

Dengan membaca bisa saja kita meningkatkan ketrampilan berbahasa. Dengan mambaca,otomasis kemampuan menulis juga akan semakin berkembang. Maka, membaca bukan sekadar memahami setiap kata. Membaca akan lebih bermanfaat jika seluruh pikiran pun ikut terlibat. 

Kita mengenal berbagai jenis membaca, misalnya,  membaca ekstensif, membaca intensif, membaca cepat, membaca rekreasi, membaca skimming, membaca scanning, dan membaca kritis. 

Terkadang, kita begitu puas memahami bacaan menggunakan teknik skimming; membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum tentang teks dengan melihat judul, subjudul, dan paragraf pertama dari setiap bagian penting di teks. 

Memang, cara ini paling memungkinkan dilakukan di saat kita tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca. Begitu terbatasnya waktu, tetapi kita ingin mengetahui isi sebuah teks. 

Padahal, sejatinya, mengetahui sebuah informasi memang penting, tetapi menemukan nilai dan makna dari sebuah tulisan mungkin jauh lebih penting. Karena setiap tulisan, apapun itu jenisnya, pasti mempunyai pesan yang mendalam. 

Pesan dalam Bacaan 

Menemukan pesan terdalam dari sebuah tulisan dengan membaca kritis mungkin akan menemukan jawabannya. Dalam membaca kritis, kita akan lebih dalam memahami, mengevaluasi, dan menganalisis teks secara kritis. 

Membaca kritis selalu mempertanyakan informasi yang diberikan dan mencari bukti yang mendukung atau menentang argumen dalam teks. Membaca kritis adalah keterampilan membaca yang sangat penting untuk dikembangkan Karena dengan membaca kritis, kemampun berpikir kritis pun akan berkembang. 

Dalam membaca kritis inilah sebenarnya kita harus menyiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan informasi, misalnya, apa yang  disampaikan  teks, siapa yang mengatakan informasi itu, atau apakah pendukung informasi tersebut. Setelah itu, sedikit membuat evalausi juga penting, bukan hanya untuk memancing pengetahuan tetapi menguji argumen yang disampaikan dalam teks, apakah masuk akal dan apakah ada bukti yang disertakan. 

Membaca kritis juga memberikan keleluasaan untuk memeriksa fakta-fakta yang  disampaikan. Jika perlu mencari fakta-fakta yang disampaikan, benar atau tidak. maka, kebutuhan sumber lain memang sangat dibutuhkan. Tentunya , dengan memeriksa fakta-fakta tersebut, kita juga akan mengetahui dimanakah sebenarnya penulis berpihak. Bagaimana perspektif penulis dan bagaimana penulis menyajikan informasi, sehingga bacaan begitu runtut. 

Namun, yang paling penting dalam membac kritis, kita tidak boleh menempatkan diri sebagai seorang raja, baru membaca satu kalimat saja, seolah kita sudah mengatahui keseluruhan teks. 

Kita tidak bisa berasumsi dengan isi teks. Ini akan terjadi jika kita teliti dan selalu memperhatikan kata-kata kunci dalam setiap kalimat. Karena, yang paling utama dalam membaca kritis sebenarnya adalah menikmati setiap kata, menemukan informasi dan pesan dalam kalimat, dan juga, menemukan energi dalam setiap paragraf. 

Upgrade Kemampuan

Stasiun Kranji telah membawa pikiranku melayang, memikirkan tentang kebiasan membaca buku yang mulai hilang, atau pentingkah  meng-upgrade kemampuan membaca. Dunia memang telah berubah, teknologi sudah membawa manusia pada kemudahan-kemudahan, kebiasaan membaca di ruang-ruang publik saat sejenak beristirahat mulai tenggelam, hilang tertelan zaman. Dunia telah membawa kita pada kemudahan memahami permukaan dan memanjakan kehidupan. 

Di Stasiun Kranji ini, aku mencoba menikmati kata demi kata, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf untuk menemukan nilai dan makna kehidupan yang tersaji lewat bacaan.  Dalam setiap membaca itulah, kita menghadirkan pikiran dan  hati ke dalam isi bacaan yang kita nikmati.  Namun, satu tulisan di Kompasiana belum selesai dibaca ketika cahaya dalam gerbong panjang  datang, mengakhiri  kenikmatanku; membaca. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun