Di dalam rumah-rumah itu, seharusnya air tetap mengalir dan terus mengalir agar kita bisa terus menikmatinya sebagai anugerah. ruang-ruangkecil itu seharusnya terus dijaga agar tetap menjadi jalan kehidupan, dan lahir bukan hanya sebuah tetesan. Air itu harus tetap jernih dan menghidupkan kita agar terus menjalankan drama-drama kehidupan. Karena kehadirannya musti terus dan terus menghidupi jati diri manusia.Â
Tetesan air itu harus tetap menetes dan terus menetes. Tidak membiarkannya terhenti. Namun, upaya dan jerih payah tenaga yang terkuras seharusnya membuatknya menjadi alian yang sempurna. Kita harus terus merawatnya agar tetesan tidak semakin pelan dan tiada. Karena sesungguhnya sekecil apapun aliran, kesabaran menjadi energi untuk tetap membuatnya bertahan agar seluruh bak yang kita perlukan tidak lagi kosong dan tanpa harapan.
Air itu akan kembali mengalir deras jika kita terus merawatnya, kita terus menjadikannya energi kehidupan yang sebenarnya. Karena aliran-aliran yang terbentuk dalam berbagai rupa akan menjadikannya sempurna menjadi manusia. Darah akan terus mengalir sebagaimana air dan akan terus menjadikan tubuh yang lunglai terus hidup dan tetap bertahan. Kesabaran merawat menjadikan api kehidupan tiada batas. Karena darah mengalirkan air kehidupan yang harus terus dijaga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H