Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menemukan Kebahagiaan di Antara Serpihan Kesederhanaan

27 Maret 2023   21:05 Diperbarui: 29 Maret 2023   04:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesorang akan bahagia jika bisa membawa anak-anaknya meraih kuliah sampai doktor. Seseorang bahagia jika ia mampu bertahan dengan keluarga, atau ia akan merasa bahagia jika hobinya bisa membawanya sampai diakui dunia. Kebahagiaan yang dirasakan setiap orang berbeda. 

Kebahagiaan yang dirasakan seseorang akan membawa pengaruh fisik dan psikis seseorang. Kebahagiaan akan mempengaruhi kesehatan, kebahagiaan akan mempengaruhi kesejahteraan. 

Kebahagiaan mungkin saja akan menurunkan tekanan hidup seseorang, Kebahagiaan mungkin juga akan meningkatkan kualitas hidup seseorang. 

Oleh karena itu, mencari cara untuk meraih kebahagiaan  menjadi tujuan hidup seseorang. Dengan cara apapun kebahagiaan itu bisa dicapai, tidak perlu bermimpi yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa diraih. 

Namun, tidak juga tidak punyai  keinginan apa-apa sehingga tidak berbuat apa-apa. Ada usaha yang sebanding dengan impian yang dicapainya. 

Titik kebahagian itu akan muncul ketika puncak usaha dan puncak impian bersinggungan membentuk kedamaian hati dan pikiran. 

Menjadi guru bahagia

Seorang guru akan merasa bahagia, jika murid-muridnya gembira ketika mengikuti pelajaran, gembira ketika mengerjakan tugas, tidak tertekan, tidak terkekang, tidak membenci atau pantang akan tugas. 

Guru harus membawa siswanya pada kondisi bahagia ketika dia mengajar. Guru juga akan merasa bahagia jika siswanya mampu melanjutkan kuliah, berprestasi di perguruan tinggi, mendapat nilai baik dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Kebahagiaan guru ketika dia dihargai di sekolah, diberikan kebebasan untuk mengajar, diberikan apresiasi, mendapat dukungan dari rekan-rekan, atau mendapat sapaan oleh atasan. 

Namun, situasi dan kondisi kungkungan yang terkadang membuat seseorang tertekan, membaut guru tertekan dan tidak pernah merasakan kebahagian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun