Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menemukan Kebahagiaan di Antara Serpihan Kesederhanaan

27 Maret 2023   21:05 Diperbarui: 29 Maret 2023   04:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahagia. Kebahagiaan itu  bisa saja muncul ketika membaca indek kebahagiaan orang Indonesia mulai meningkat. Kita merasa bahagia ketika kita melihat  orang lain bahagia. Karena dalam kebahagiaan, perasaan gambira selalu ditampilkan apa adanya. 

Terkadang anggapan di sekitar kita muncul bahwa kebahagiaan akan lahir ketika kita berkecukupan, segalanya ada, segalanya lebih dan segalanya tidak mengalami kekurangan. Kita akan bahagia jika kita bisa berbuat apa saja. 

Hakikat bahagia sebagai  suatu perasaan atau kondisi emosional yang  menyenangkan terkadang luntur karena kita  begitu kejam mengatakan bahwa kebahagiaan selalu berbanding lurus dengan seberapa kaya kita mengumpulkan harta. 

Bahagia adalah perasaan puas dan senang atas seluruh kehidupan yang dijalani. Seorang yang bahagia akan merasa gembira, merasa tenang, dan selalu bersyukur atas apa yang dicapainya. Ukurannya bukan orang lain, tetapi diri sendirilah yang bisa mengukurnya. 

Seseorang yang merasa bahagia pasti dia selalu dicintai, bukan hanya oleh keluarga, tetapi juga orang-orang di sekelilingnya. Seorang yang bahagia adalah mereka yang merasa dihargai dan berharga bagi orang lain.  

Seorang akan berada dalam kondisi bahagia jika ia memiliki arti dalam kehidupannya. Dia bisa merasa berharga di depan anak-anaknya, dia berharga di depan istrinya, dia berharga di depan masyarakatnya, dia berharga di depan siapapun yang dia cintai. 

Kebahagiaan selalu membawa seseorang pada situasi yang memuaskan dirinya.

Mengukur Kebahagiaan

Bahagia tidak ada ukuran yang objektif. Setiap individu bisa saja mempunyai definisi yang berbeda-beda. Pengalaman hidup, pandangan hidup, nilai-nilai hidup yang dianutnya terkadang mempengaruhi bagaimana seseorang memaknai kebahagiaan. 

Bisa jadi seseorang akan merasa bahagia ketika bertumpuk kekayaan diperolehnya, beberapa orang merasa bahagia ketika jenjang karier yang tinggi bisa dicapainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun