Keberagaman. Sekali lagi, kita adalah bangsa yang beragam. Kita mencoba mengingkarinya. Setiap hari, berusaha memprovokasi keberagaman, menolak keberbedaan. Keberagaman selalu dicobai dan dinodai, diangkat menjadi isu untuk menguasai negeri ini.Â
Kita hidup dalam keberagaman. Indonesia beragam dan begitu kaya keragaman.  Bahkan kita sangat kaya, bukan hanya  dalam hal budaya, agama, bahasa, serta keanekaragaman flora dan fauna. kita kaya akan sejarah bangsa, sejarah peradaban, dan sejarah kehidupan.  Kita mempunyai segalanya yang tidak dimiliki bangsa lain.Â
Kekayaan Kita
Ketika kita menilik bahasa. Kita, Indonesia, memiliki lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia; bahasa  Jawa,  bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Batak, bahasa Aceh, bahasa Bugis, bahasa Bali, bahasa Madura, bahasa Makassar, bahasa Banjar, bahasa Lampung, bahasa Dayak, bahasa Papua, dan bahasa-bahasa daerah lain yang digunakan sebagai identitas kesukuan. Apalagi, dengan bahasa Nasional, bahasa Indonesia, kita betul-betul disatukan. Ratusan bahasa ibu dengan bahasa nasional, bahasa Indonesia.Â
Budaya kita begitu beragam dan kaya. Kita, Indonesia,  hidup dalam  macam adat istiadat, tradisi, dan budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Kita bisa menikmati indahnya Tari Kecak dari Bali, Tari Saman dari Aceh, Tari Pendet dari Bali, Tari Taipong dari Jawa Barat, Tari Topeng dari Cirebon. Kita bisa menikmati seni musik; Gamelan dari Jawa dan Bali, Gending dari Yogyakarta dan Solo, Keroncong dari Jakarta, dan masih banyak lagi. Kita menikmati indahnya  seni ukir, seni patung, seni lukis, seni anyaman, dan seni tenun. Bahka kita kaya akan dongeng, cerita rakyat, puisi, novel, dan drama.Â
Berbagai daerah pun mempunyai cara hidup masing-masing. Setiap daerah hidup berbagai upacara adat perkawinan, adat makan, adat upacara kematian . Dengan baju adat khas daerah yang berbeda-beda satu daerah dengan yang lain, seperti  Kebaya dari Jawa, Baju Kurung dari Sumatera, dan pakaian adat suku-suku di Papua. Bahkan, ratusan jenis kuliner bisa kita temui di berbagai tempat di Indonesia, bahkan dikagumi dan diakui sebagai makanan kelas dunia, seperti, nasi goreng, rendang, sate, gado-gado, soto, nasi uduk. Keragaman kita tak ternilai haganya.
Dalam hal Flora dan Fauna, keanekaragaman hayati yang tak terbatas jumlahnya, dengan ribuan spesies tumbuhan dan hewan endemik yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Letak geografis Indonesia yang strategis di antara dua benua dan dua samudra, serta memiliki beragam jenis iklim dan kondisi geografis yang berbeda-beda di setiap wilayahnya membuat kehidupan frola dan fauna kita begitu kaya.Â
Kita, Indonesia, memiliki lebih dari 28.000 spesies tumbuhan yang tersebar di seluruh wilayahnya, misalnya, bunga rafflesia dari Sumatera dan Kalimantan, pohon meranti dari Kalimantan, dan tanaman padi dari Jawa. Hampir 515 spesies mamalia hidup di Indonesia, dan 1.600 spesies burung, hampir 250 spesies reptil dan amfibi.Â
Kita mengenal orangutan dari Kalimantan dan Sumatera, harimau dari Sumatera, badak dari Jawa, komodo dari Nusa Tenggara, dan burung cenderawasih dari Papua. Begitu beragam flora dan fauna tersebar melengkapi hampir  17.000 pulau dengan perairan yang sangat luas, dengan keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi;  ikan hiu, pari, kuda laut, teripang, dan ratusan jenis ikan lain melengkapi laut yang maha luas.Â
Di Indonesia tinggal hampir  1.300 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan keunikan  budaya, bahasa, serta adat istiadat; Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Batak, Suku Minangkabau, Suku Bugis, Suku Dayak, Suku Papua.
Bangsa Heterogen
Meskipun negara mengakui agama  Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, tetapi ada beberapa kepercayaan yang berpusat pada tradisi, semacam  Kejawen, Kaharingan,  Marapu, dan berbagai kepercayaan lain, misalnya Kepercayaan Masyarakat Toraja,  Kepercayaan Masyarakat Nias. Setiap agama, setiap kepercayaan mempunyai cara beribadah, mempunyai tempat untuk berdoa, mempunyai hari-hari istimewa untuk mengingat Yaang Maha Kuasa.Â
Jika dalam Agama  Islam, kita mengenal Puasa Ramadan, dalam Agama Katolik kita mengenal Puasa Paskah. Di dalam Agama Hindu, kita mengenal Puasa Shivaratri. Di dalam Agama Buddha kita mengenal Puasa Waisak. Setiap agama dan kepercayaan mempunyai cara yang berbeda, tetapi  mempunyai nilai fundamental yang sama sebagai kesadaran spiritual, kepatuhan kepada Sang Pencipta, pengorbanan, disiplin diri, kepedulian dan juga semangat instrospeksi diri.Â
Kita adalah bangsa yang heterogen. Keragaman adalah rahmat Ilahi yang pantas kita nikmati. Mengakui keberbedaan adalah sebuah kesadaran yang harus kita terima. Satu dengan yang lain kita berbeda, satu dengan yang lain kita tidak sama. Maka, mengakui setiap orang lain berbeda menjadi sikap dasar kita berbangsa dan bernegara. Tidak ada kata lain selain toleransi yang akan membuat kita hidup berdampingan sebagai satu Indonesia.Â
Berbagai masalah, berbagai konflik, berbagai kebohongan, berbagai tantangan bangsa, hanya akan dapat teratasi jika kesadaran akan keberbedaan itu terus kita hidupi. Toleransi menjadi adab dan cara kita hidup untuk tercapainya harmonisasi. Sudahkan kita mengambil peran untuk terwujudnya toleransi?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H