Cerita di Ujung Senja
Rekaman Peristiwa 8 April 2020
Pagi itu datang menggugah segenap jiwa untuk terbangun pada sepasang jendela. Masih gelap dan tak terasa, udara pagi mulai menjemput anak-anak manusia yang terbangun untuk berkarya.Semua terekam dalam remang pagi yang bseduka. Pagi itu segalanya mulai dalam gerimis mengundang reka.
Hari demi hari terus terlewati. Dalam dekapan dingin pagi, terbangun dan menyambung doa. Perjumpaan hari ini dengan pejuang-pejung kecil di tengah kota, tak menyelesaikan sengketa dengan luka yang kemarin pagi tertembus duka. Doa hari untuk hari ini.Â
Anak-anak itu menungguku dalam ruang tanpa batas. Cahaya yang tersamar, suara yang mengumbar, terkadang batas-batas tanpa tanda. Kesibukan setiap pagi menggema, menjulurkan harapan untuk selalu setia. Bahwa masih banyak waktu tersisa dan harapan yang tak akan pernah sirna.
Hari ini, perjalanan terbungkus kecemburuan, cuaca indah berbatas sepi. Sahabat sejati hadir dalam ruang kecil sebatas kata.Â
Pagi Menggugah
Heningku mengunggah
Setiap pikiran sepi
Membayang manusia kecil
Berjalan menyusuri selasar
Langkah kecil si kecil
Menghentakkan hati dan budi
Membangunkan segenap
Penghuni ruang segera menerka
Kehadirannya menyeka
Setiap kata yang tak terucap
Meski terbangun dalam
Pagi buta
Jika dia hadir sebagai kata
Setiap ucapku meneranginya
Jika dia hadir sebagai cerita
Setiap sapaku memujinya
Jika dia hadir sebagai rupa
Setiap kata kupuji adanya
Kami, manusia kecil
Terdiam diantara jiwa besar
Menggelar jutaan kata
Menggugurkan mimpi-mimpi
Menjadi nyata
Hadirkan sejenak
Dalam doa-doa singkat
Menghalau tiada
Doa kecil
Dunia kecil
Menuntun setia
Sepanjang dera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H